Janji Politik bagi Calon Pemilih, Studi Banding Pelanggaran Etika
Jagat politik bisa menghadirkan kebosanan di depan publik. Masyarakat kerap acuh karena perilaku para aktornya, alias para politikus itu.
Nah, ada banyak cara agar publik bisa mengarahkan obral omongan kepda mereka dengan cara kritis. Yakni, melalui kisah-kisah humor. Setidaknya, empat humor berikut akan mencerminkan sikap kritis masyarakat dengan cara yang beradab.
1. Janji Politik agar Memukau Calon Pemilih
Seorang calon anggota DPR berpidato panjang lebar membahas beberapa isyu yang diyakininya pasti memukau massa calon pemilihnya. Selesai berpidato dengan penuh keyakinan diri ia bertanya,
"Nah, sekarang apakah ada yang mau bertanya?"
"Ada," kata sebuah suara dari barisan belakang. "Siapa lagi calon lain di samping Anda?"
2. Politisi Berbicara kepada Petani
Seorang pendatang baru di dunia politik sedang berkampanye di suatu daerah pertanian. Di depan sebuah gubuk yang reot, ia mencoba berbincang-bincang dengan seorang pemuda yang sedang memerah susu.
Pada saat ia hendak mulai memperkenalkan diri, terdengar suara lelaki tua memanggil dari dalam rumah, "Lukas, masuk. Dan siapa teman bicaramu itu?"
"Katanya, dia seorang politisi, pak," sahut Lukas.
"Kalau begitu, sapi itu juga lebih baik kau bawa masuk!"
3. Melakukan Pemeriksaaan Silang saat Juri Tertidur
Seorang pengacara sedang menjalani pemeriksaan silang yang panjang dari saksi ketika ia berhenti dan berkata, "Yang Mulia, juri sedang tidur."
Hakim memutuskan, "Anda yang membuatnya tertidur; Anda yang harus membangunkannya."
4. Studi Banding Pelanggaran Etika
Alkisah anggota DPR-RI yang sedang studi banding soal etika ke Yunani, bertemu dengan pakar etika di negeri para filsuf tersebut. "Bisakah Anda memberitahu kami, salah satu contoh bentuk pelanggaran etika?" tanya anggota DPR-RI.
Jawab pakar Yunani dengan prihatin: "Bapak yang terhormat, kunjungan studi banding Anda ke Yunani ini adalah contoh paling jelas pelanggaran etika anggota parlemen!"