Jangkar-Lembar Dibuka, Ancam Penyeberangan Ketapang-Lembar Sepi?
Long Distance Ferry (LDF) lintas Jangkar, Situbondo-Lembar, Lombok akan diresmikan pada 15 Agustus 2023 nanti. Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) berharap lintasan LDF Ketapang-Lembar tidak perlu ditutup dengan adanya pembukaan rute baru ini.
Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, Putu Widiana menyatakan, pembukaan rute penyeberangan Jangkar-Lembar ini pasti akan berdampak pada LDF lintasan Ketapang-Lembar. Namun menurutnya dampaknya tapi tidak terlalu besar.
“Untuk sementara ini tidak terlalu signifikan, karena lintasan ini baru dibuka,” tegasnya, Jumat, 11 Agustus 2023.
Menurut Putu Widiana, persiapan di Pelabuhan Jangkar saat ini masih belum maksimal. Dia mencontohkan akses masuk menuju pelabuhan Jangkar yang belum dirapikan. Selain itu, saat ini ASDP juga baru berbenah untuk masalah penjualan tiket online.
Putu Widiana berharap, pelayaran Ketapang-Lembar tetap berjalan meski rute Jangkar-Lembar sudah dioperasikan. Setidaknya sampai seluruh fasilitas pendukung yang ada di Pelabuhan Jangkar benar-benar sempurna.
“Kalau keinginan Gapasdap sementara biarkan dulu (Ketapang-Lember beroperasi),” tegasnya.
Kewenangan operasional Ketapang-Lembar itu, lanjutnya, berada di tangan pemerintah. Menurutnya semua bisa terjadi. Bisa saja pemerintah memutuskan lintas Ketapang-Lembar tetap dibuka. Atau bahkan nantinya sesuai kebutuhan terpaksa harus ditutup juga bisa saja terjadi.
“Dipakai dulu (Ketapang-Lembar) supaya nanti di Jangkar itu bisa betul-betul sempurna, bisa menampung semua kapasitas, truk yang di atas 35 ton bisa melalui Jangkar. Disiapkan dulu,” ujarnya.
Dari sisi pangsa pasar, Putu Widiana menjelaskan, lintas Ketapang-Lembar ini memiliki pangsa pasar sendiri. Dari jalur selatan, seperti Jember, Lumajang, dari daerah pengirim buah-buahan sayuran termasuk Banyuwangi sendiri banyak dari arah selatan.
Jadi, Putu Widiana menegaskan, tidak semua pengguna penyeberangan ketapang-Lembar berasal dari arah Surabaya yang melewati jalur pantura. Sehingga keberadaan Pelabuhan Jangkar tidak akan terlalu mempengaruhi pengguna jasa kapal LDF Ketapang-Lembar.
“Kalau persentasenya lebih banyak yang dari Surabaya. Tetapi misalkan itu (kendaraan yang dari Surabaya) nanti lebih banyak ke Jangkar, di sini tetap memiliki pasar, pasti ada,” pungkasnya.