Jangan Tutup dengan Tangan, Ini Etika Ketika Bersin dan Batuk
Udara merupakan salah satu media penyebaran virus penyakit yang paling cepat. Maka dari itu kita saling menjaga udara di sekitar kita karena orang juga menghirup.
Batuk dan bersin menjadi salah satu cara bagi virus dan penyakit untuk berada di udara bebas. Bila dihirup dengan orang lain maka, bisa jadi orang tersebut tertular penyakit.
Untuk itu agar tak menyebarkan kuman kepada orang lain dan menjaga kualitas udara di sekitar kita. Kita wajib mengetahui mengenai etika batuk dan bersin. Selain berkaitan dengan penyebaran virus penyakit, hal ini juga berkaitan dengan kesopanan.
Dikutip dari laman Departemen Kesehatan Indonesia, berikut etika batuk dan bersin yang harus diperhatikan.
1. Tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin
Ada baiknya Anda menyediakan tisu kemana pun saat berpergian. Karena saat ingin bersin dan batuk seketika, Anda bisa mengunakan tisu tersebut untuk menutup mulut dan hidung. Sehingga virus tidak sampai berhamburan ke udara.
2. Jika tidak ada tisu, gunakan siku untuk menutup hidung dan mulut
Ada salah kaprah di antara kita saat bersin atau batuk. Tengok saja iklan obat batuk di televisi yang menutup batuk dengan kepalan tangan di mulut.
Padahal, menutup batuk atau bersin dengan kepalan tangan apalagi menggunakan telapak tangan, sebenarnya bukan tindakan yang benar. Jika tak ada ada tisu, jangan mengunakan telapak tangan Anda, tapi gunakan siku untuk menutup.
Kenapa tak boleh menggunakan telapak tangan, dr. Puspita Dyah Ardyani menjelaskan, tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang paling banyak terdapat kuman.
"Jadi tangan bisa sebagai sumber penularan kuman. Kita bersin mengeluarkan ratusan kuman. Kalau seandainya kita tutup pakai telapak tangan dan kita tak segera cuci setelahnya kita bisa saja menularkan kuman ke orang lain," ujar dokter Puspita.
Misalnya, setelah menutup bersin dengan telapak tangan kita kemudian bersalaman dengan orang lain. Atau kita menyentuh barang-barang lain. Tindakan itu bisa menempelkan virus tersebut pada benda yang disentuh.
Makanya, baiknya bila tidak ada tisu sebaiknya jangan gunakan tangan untuk menutup bersin atau batuk. Tapi gunakan siku atau lengan atas untuk menutupinya. Alasannya, siku atau lengan atas tidak untuk menjamah barang atau bersalaman dengan orang lain.
3. Buang tisu bekas yang digunakan ke dalam tempat sampah
Setelah tisu digunakan untuk menutup mulut dan hidung ketika bersin dan batuk, sebaiknya langsung buang tisu tersebut ke dalam tempat sampah.
"Jadi virus yang menempel di tisu tersebut langsung masuk tempat sampah, serta tidak mencemari udara," katanya.
Kenapa dianjurkan mengunakan tisu, ujar Puspita, karena ini agar bisa langsung dibuang.
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Sebaiknya setelah memegang tisu tersebut, untuk memastikan agar tangan bersih segeralah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Bila tidak ada air disekitar Anda gunakan hand sanitizer atau alkohol.
5. Pakai masker
Puspita menambahkan, sebaiknya kalau memang kita sedang batuk dan bersin-bersin biasakan memakai masker.
"Hal ini untuk menghindari virus yang ada dalam tubuh tertular ke orang lain," imbuhnya.
Puspita juga mengingatkan, agar tidak bersin dan batuk dengan mulut terbuka. Karena ini juga meningkatkan resiko virus terbawa udara sekitar.
"Juga jangan batuk dan bersin dengan mulut ditutup satu tangan atau dua tangan. Seperti yang saya katakan di atas tangan bisa menularkan penyakit lewat apa yang dipegang," tutupnya.
Advertisement