Jangan Terpancing Situasi Politik, Pesan bagi Warga Muhammadiyah
Situasi politik nasional mulai menghangat pasca-penetapan Capres dan Cawapres untuk Pemilu 2019. Pro dan kontra mengenai politik dalam berbagai kaitannya menyeruak ke permukaan. Sikap elite maupun pendukung masing-masing pasangan sampai batas tertentu saling klaim dan saling serang secara politik.
"Kondisi memanas seperti akan terus berlangsung sampai bulan April 2019 ke depan," tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.
"Kepada elite dan warga bangsa khususnya para pendukung kedua pasangan (capres dan cawapres) untuk tetap mengedepankan etika politik dan suasana kebangsaan yang damai, toleran, dewasa, dan menjunjungtinggi keutuhan bangsa."
Karenanya, Haedar mengimbau kepada elite dan warga bangsa khususnya para pendukung kedua pasangan untuk tetap mengedepankan etika politik dan suasana kebangsaan yang damai, toleran, dewasa, dan menjunjungtinggi keutuhan bangsa.
"Politik lima tahunan jangan mengorbankan perjalanan bangsa yang panjang. Jadikan perbedaan politik sebagai sesuatu yang wajar dan normal," tutur Haedar.
Khusus bagi warga Muhammadiyah, Haedar berpesan agar tetap cerdas dan dewasa sebagaimana sikap anggota Persyarikatan selama ini.
"Jangan terpancing oleh situasi politik dan pernyataan-pernyataan elite politik secara berlebihan. Tunjukkan bahwa anggota, aktivis dan elite Muhammadiyah itu bijak, dewasa, cerdas, dan memiliki keadaban luhur seperti karakter Muhammadiyah selama ini," pesan Haedar.
Haedar pun menyampaikan, Muhammadiyah secara kelembagaan juga tetap terjaga kepribadian dan khittahnya sebagai organisasi dakwah kemasyarakatan yang hadir untuk mencerdaskan, mencerahkan, dan memajukan perikehidupan umat dan bangsa. (adi)