Jangan Terlalu Lama di Zona Nyaman, Pesan Ustad Yusuf Mansur
Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Tangerang, ustadz Yusuf Mansur mengatakan, hidup itu jangan terlalu lama masuk kedalam zona nyaman, karena akan berbahaya dalam kelangsungan hidup. Demikian, dia sampaikan saat Khutbah Salat Idul Adha 1440 Hijriyah di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu 11 Agustus 2019.
"Dalam hidup harus menciptakan saat merasakan kesulitan karena sebagai tantangan untuk mencapai impian di masa yang akan datang," katanya.
Menurut dia, supaya tangguh, jangan sampai hidup kita malah terlalu nyaman, masuk dan kelamaan di zona nyaman bisa bahaya. Malah kalau perlu, kata dia, ciptakan kondisi akhirkan kesusahan dan kesulitan, hadirkan tantangan dengan memperbesar impian, rencana dan aktivitas.
Pria yang belum lama ini berkunjung ke PBNU itupun menceritakan Kisah Nabi yang diberikan ujian kesulitan dan kesukaran dalam menjalani hidup. Bahkan, kata dia lagi, hampir tidak ada nabi yang dibiarkan hidup manja.
"Enggak keras, enggak ada perjuangan, latihan mental yang luar biasa diberikan oleh Allah kepada seluruh nabinya, tidak terkecuali nabi kita Nabi Muhammad Saw," ujarnya.
Lebih lanjut, menurut dia, para nabi dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya diuji dengan beragam kesulitan dan kesukaran. Kemudian dididik dengan tempaan fisik dan non fisik, dan dihadapkan dan dicarikan musuh yang jauh lebih besar dari dirinya.
"Seluruh Nabi telah melewati perjuangan dalam melawan musuh yang mempunyai kekuatan dan sulit dikalahkan," terangnya.
"Enggak ada nabinya yang punya musuh kelewat gampang. Nabi Musa misalnya lawannya Firaun, Ibrahim lawannya Raja Namrud. Kemudian Nabi daud lawannya Jalud sang raksasa yang dengan pasukannya juga semua raksasa," terangnya lagi.
Lebih dalam lagi, lanjut dia, Nabi Ibrahim As merasa hidup tidak nyaman saat disuruh pergi ke kota Mekkah untuk melanjutkan perjuangan hidup.
Nabi Ibrahim, jelas dia, dalam keadaan hidup nyaman dan enak, disuruh ke kota Makkah yang tidak ada apa-apanya, tapi kelak kota Mekkah menjadi kota baru, yang maju 24 jam.
"Sebentar lagi dengan digitalisasi umrah dan haji diseluruh dunia, Arab Saudi bakal punya perusahaan printek, incomers terbesar sejagat, kapitalisasi seluruh ekonomi haji dan umrah seluruh dunia, termasuk Indonesia bisa mungkin mengalahkannya," tutur ustad Yusuf Mansur.
Advertisement