Jangan Terlalu Bersedih, Ini Doa Pembuka Majelis Ilmu dan Rezeki
Setiap manusia menghadapi masalah. Setiap masalah pun ada jalan untuk penyelesaiannya.
Jangan Terlalu Bersedih
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلا تَعْجِزَنَّ , وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَ كَذَا , وَلَكِنْ قُلْ : قَدَرُ اللهِ وَ مَا شَاءَ فَعَلَ , فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan, ‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”.
(HR. Muslim no. 2664).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits :
1. Perkataan seandainya membuka (pintu) perbuatan setan, karena di dalam kata-kata seandainya menunjukkan adanya kesedihan yang mendalam dan mencela terhadap takdir Allah ta’ala ketika seseorang tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
Sedangkan sikap yang demikian ini meniadakan sikap sabar dan ridha terhadap takdir Allah ta’ala. Padahal, sabar hukumnya wajib. Dan begitu juga dengan iman kepada takdir Allah, hal ini juga merupakan kewajiban bagi setiap orang.
2. Jangan berketerusan meratapi masa lalu, bersedih dengan apa yang tidak diperoleh di masa lalu, maka sangat mungkin kita akan merusak masa depan diri sendiri. Pernahkah melihat orang mengendarai mobil atau motornya dengan terus-terusan menatap kaca spion? Apa yang akan terjadi jika hal tersebut dilakukan? Tentu saja kendaraan yang disetirnya akan lambat maju, bisa juga menabrak banyak hal di depannya karena salah fokus.
3. “Seandainya waktu itu saya tidak melakukan hal tersebut, pasti kejadiannya tidak begini!” “Coba saya mendengar masukan dari dia, pasti tidak seperti ini jadinya!” Mengapa kita berandai-andai pada sesuatu yang telah terjadi dan bersedih hati karenanya?
Semua itu atas ‘QaddarAllahu wa maa syaa’a fa’ala, Allah telah mentakdirkan, terserah apa yang diputuskan-Nya’. Karena perkataan seandainya dapat membuka celah perbuatan syaitan.”
4. Amiirul mukminin Ali radhiallahu ‘anhu berkata: “Sabar adalah sebagian dari iman, sebagaimana kedudukannya kepala terhadap badannya.” (Derajat Hasan, diriwayatkan oleh Abu Dawud (3627), An-Nasaa’i dalam Al-Kubra (1462) dan Ahmad (6/24)).
Oleh karena itulah, jika kita tertimpa suatu musibah atau sesuatu yang tidak kita harapkan, maka sepantasnya bagi kita adalah bersabar dan menerima terhadap apa yang telah menjadi ketentuan Allah ta’ala.
Juga tidak perlu mengatakan, “seandainya tadi aku tidak melakukan hal ini, tentulah kejadiannya akan berbeda” atau kata-kata yang semisalnya.
Karena meskipun kita mengatakan “seandainya begini atau begitu, maka tidaklah akan terjadi hal ini”, ucapan ini tidak akan menyebabkan apa yang telah hilang dari kita bisa kembali lagi. Dan perlu diketahui bahwa perkataan yang seperti ini juga tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. Bahkan hal ini justru bisa menambah kesusahan dan kesedihan batin.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur'an :
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيْبَةٍ فِي الأَرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ لِكَيْلَا تَأْسَوْهَا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَا ءَا تَكُمْ وَاللهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَا لٍ فَخُوْر
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami mewujudkannya, sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira dengan apa yang Dia berikan untukmu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. Al-Hadiid: 22-23).
DOA PEMBUKA MAJELIS ILMU
بِسْــمِ اللهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيْـم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْـمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحَمْدُ لله، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللّٰه وَبَعدُ
Segala puji hanyalah milik Allah yang dengan nikmat Nya sempurna segala kebaikan.
Mari kita buka majelis ilmu hari ini dengan Basmalah dan membaca doa:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima".
(HR. Ibnu Majah)
Selamat beramal, semoga amal-amal yang kita lakukan pada hari ini bernilai ibadah kepada Allooh Ta'ala.
Advertisement