Jangan Takut, 63 Puskesmas Surabaya Siap Tangani TBC Gratis
Upaya penanggulangan penyakit tuberkolosis (TBC) atau TB terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Dinas Kesehatan Surabaya memberikan pelayanan secara gratis bagi masyarakat yang ingin melakukan screening maupun pengobatan di 63 puskesmas yang ada.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik mengatakan, sebanyak 59 rumah sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut.
"Kita juga sudah kerja sama dengan dokter praktik mandiri, dengan klinik swasta, dan sebagainya. Kalau harus dirujuk ke rumah sakit, kita sudah mempunyai 59 rumah sakit rujukan. Namun sesuai dengan kapasitas (rumah sakit)," ujarnya.
Nanik mengatakan, meski sejumlah rumah sakit di Surabaya belum bisa mengobati TB, namun tetap bisa melakukan skrining dan pemeriksaan terhadap suspek yang ditemukan. Apabila ditemukan pasien positif TB akan dirujuk ke pelayanan fasilitas kesehatan yang memberikan pengobatan.
"Pengobatan bisa diakses di semua puskesmas, 63 puskesmas secara gratis. Apabila ada kondisi khusus atau faktor pemberat, maka bisa dirujuk ke rumah sakit sebagai layanan lanjutan. Tapi jika dalam kondisi yang stabil dan aman semuanya dilakukan di puskesmas," terang dia.
Selain itu, lanjut Nanik, sejumlah treatment bagi pasien TB di Kota Pahlawan. Di antaranya adalah mendampingi pasien mengakses pengobatan serta mengatasi segala permasalahan sosial yang dihadapi pasien. Termasuk pula memberikan intervensi terhadap lingkungan tempat tinggal pasien apabila rumahnya tidak layak huni (Rutilahu).
Bahkan, Pemkot Surabaya melalui Satgas Penanggulangan Tuberkulosis juga memfasilitasi penjemputan ke rumah pasien apabila tidak memiliki kendaraan. Termasuk di dalamnya melakukan treatment berupa pendampingan secara psikis, emosional, penguatan, hingga pemenuhan kebutuhan pokok dan yang dibutuhkan pasien selama menjalani pengobatan.
"Kita juga berikan pemberdayaan apabila mereka kehilangan pekerjaan. Sehingga setelah mereka sembuh pun tetap bisa hidup mandiri," ungkap Nanik.
Satgas Penanggulangan Tuberkulosis tersebar di seluruh kecamatan untuk menggencarkan upaya untuk mengeliminir keberadaan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis tersebut.
Teknisnya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan upaya pencegahan di lingkungan masyarakat.
"Penanggulangan TB di Surabaya sudah relatif optimal. Kita sudah ada Satgas TB di tingkat kecamatan dan didukung dengan kontribusi dari LSM, akademisi, institusi pemerintah maupun swasta. Kita sudah terbangun itu," sambung Nanik.
Ia pun berharap masyarakat bisa lebih waspada dan mengetahui gejala-gejala penyakit TB. Dengan begitu, ketika mempunyai gejala-gejala yang menjurus ke TB bisa segera mencari pertolongan.