Jangan Sepelekan Kondisi Perut Kembung Akibat Produksi Gas
Kondisi perut kembung biasanya dapat dialami semua orang, termasuk anak kecil. Hal tersebut biasanya akan membuat perut terasa kencang, penuh, terlihat membesar. Perut kembung disebabkan karena adanya gas yang masuk ketika makan, minum, merokok, atau mengunyah permen karet.
Umumnya, kondisi ini disertai dengan gejala lain, seperti sering bersendawa, perut nyeri saat ditekan, perut terlihat lebih membesar dari biasanya, dan sering buang gas. Perut kembung bukanlah sebuah kondisi kesehatan serius. Namun, kondisi ini bisa saja menandai adanya berbagai masalah serius dalam tubuh. Apalagi bila perut kembung terjadi dalam kurun waktu yang lama.
Untuk itu perut kembung dapat diatasi dengan beberapa cara seperti yang telah dirangkum oleh Ngopibareng.id berikut ini.
Definisi Perut Kembung
Perut kembung merupakan kondisi ketika timbulnya rasa tidak nyaman di dalam perut. Seseorang yang mengalami kondisi ini, akan merasakan perut menjadi buncit, kencang, penuh, dan memiliki banyak gas. Perut kembung bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Gas biasanya masuk ke tubuh ketika seseorang sedang makan, minum, merokok, atau mengunyah permen karet. Selain itu, perut kembung juga bisa terjadi akibat produksi gas oleh bakteri di usus.
Secara umum, kondisi perut kembung akan disertai dengan gejala lain, seperti sering bersendawa, perut nyeri saat ditekan, perut terlihat lebih membesar dari biasanya, dan sering buang gas.
Penyebab Perut Kembung
1. Mengalami Sembelit
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, penyebab perut kembung paling umum adalah karena mengalami konstipasi atau sembelit yang ditandai dengan buang air besar lebih sedikit dari biasanya, padahal tetap bisa buang air besar secara teratur meskipun mengalami sembelit.
Bahwa semakin lama feses terhambat di usus besar, maka semakin banyak waktu bakteri harus memfermentasi apa yang ada di sana. Hal ini kemudian yang membuat perut terasa kembung.
2. Infeksi Perut
Perut juga dapat mengalami infeksi, seringnya disebabkan oleh bakteri seperti E.coli atau H.pylori, atau infeksi virus seperti norovirus dan rotavirus.
Hanya saja, ketika seseorang sedang mengalami infeksi perut, maka gejalanya tidak hanya berfokus pada perut yang kembung. Infeksi perut juga bisa menyebabkan gejala lainnya, seperti diare, muntah, mual, dan sakit perut.
Kondisi ini dapat berangsur pulih dengan sendirinya, namun ketika penderita mengalami demam dan feses berdarah, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
3. Irritable Bowel Syndrome
Faktor penyebab perut kembung berikutnya adalah Irritable Bowel Syndrome (IBS), yaitu sindrom iritasi usus besar. Menurut National Health Service, sindrom ini adalah kondisi yang memengaruhi sistem pencernaan, dan menyebabkan beberapa gejala seperti kram perut, perut kembung hingga diare.
Kondisi ini bisa datang dan pergi dari waktu ke waktu, selama beberapa hari hingga beberapa bulan. Namun tidak dapat disembuhkan dan beberapa pola makan atau obat-obatan hanya dilakukan untuk mengurangi gejalanya. Sindrom iritasi usus besar juga bisa dialami apabila memiliki riwayat keluarga dengan hal yang serupa.
4. Penyakit Celiac
Dilansir dari Harvard Health Publishing, penyakit Celiac adalah penyakit autoimun yang terjadi ketika seseorang mengalami kerusakan pada usus kecil saat mengonsumsi gluten. Gejala lainnya yang dapat dialami adalah nyeri perut, tubuh kelelahan, intoleransi laktosa, diare. Kemudian terjadi mual, kram, penurunan berat badan, dan ruam kulit. Hanya saja, bisa dibilang penyakit satu ini cukup langka.
5. Maag
Maag atau kadang disebut juga dengan dispepsia, adalah ketidaknyamanan atau nyeri di perut yang bisa menjadi salah satu penyebab perut kembung. Maag adalah gangguan pencernaan yang umum dialami banyak orang, biasanya disebabkan oleh:
• Makan terlalu banyak
• Minum alkohol terlalu banyak
• Obat yang mengiritasi perut, seperti ibuprofen
• Infeksi perut
Bila seseorang sering mengalami maag, tapi bukan karena makanan atau penyebab jelas lainnya, sebaiknya segera ke dokter. Sebab, maag yang terlalu sering dan parah bisa menjadi tanda kanker atau gagal ginjal.
6. Pertumbuhan bakteri usus halus yang berlebihan
Perut dan usus memiliki banyak bakteri baik yang bisa membantu tubuh mencerna makanan. Ketika keseimbangan bakteri terganggu, produksi bakteri jahat akan meningkat dan menyebabkan berbagai gangguan. Antara lain perut kembung, diare, gangguan pencernaan, dan sulit menyerap nutrisi.
Bagi beberapa orang, pertumbuhan bakteri usus halus yang berlebihan bisa memicu osteoporosis dan penurunan berat badan yang tiba-tiba.
7. Retensi Cairan
Makan makanan asin, memiliki intoleransi terhadap makanan, dan perubahan hormon bisa meningkatkan cairan di dalam tubuh, sehingga menyebabkan perut kembung. Beberapa wanita mengalami kembung sebelum menstruasi atau di awal masa kehamilan.
Faktor Risiko Perut Kembung
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya perut kembung, antara lain:
1. Gemar mengonsumsi minuman bersoda atau beralkohol.
2. Sering makan terlalu cepat.
3. Konsumsi makanan yang tidak bersih, sehingga mudah terpapar infeksi.
4. Memiliki alergi terhadap jenis makanan tertentu.
5. Sering konsumsi fast food dan junk food atau makanan berlemak lainnya.
6. Kebiasaan merokok.
7. Jarang berolahraga, karena bisa memperlambat kerja pencernaan.
Makanan Penyebab Perut Kembung
1. Apel
Meski kaya akan kandungan vitamin C, serat dan antioksidan, namun sebagian orang dapat mengalami perut kembung dan masalah pencernaan lain setelah mengonsumsi apel. Ini disebabkan karena apel mengandung serat yang tinggi dan juga fruktosa (kandungan gula dalam buah).
Apabila apel merupakan buah kesukaan Anda, namun kerap menimbulkan masalah pada pencernaan, ada baiknya untuk mengonsumsi apel sesudah makan, atau dalam keadaan sudah diolah atau dimasak untuk mengurangi risiko terjadinya perut kembung.
2. Makanan tinggi natrium
Makanan yang tinggi akan kandungan natrium dan rendah serat, termasuk jenis makanan yang menyebabkan perut kembung. Contoh makanan tinggi natrium misalnya mie instan dan makanan ringan dalam kemasan. Sebaiknya cermat saat membeli makanan olahan dalam kemasan atau kalengan. Cek nilai nutrisi melalui label produk untuk mengetahui kadar natrium di dalamnya.
3. Bawang
Bawang biasanya dipakai sebagai bumbu masakan yang memperkuat rasa makanan. Namun, bawang merupakan salah satu bahan makanan yang tinggi fruktan, yaitu serat larut yang dapat menyebabkan kembung. Terlebih pada orang-orang yang memiliki pencernaan sensitif terhadap bawang, atau jika dikonsumsi mentah-mentah.
4. Produk susu
Produk berbahan dasar susu, seperti susu segar, keju, yoghurt, krim keju, dan mentega, memang tinggi akan kandungan protein dan kalsium. Namun bagi orang yang mengalami intoleransi terhadap laktosa, konsumsi produk berbahan dasar susu yang mengandung laktosa dapat menimbulkan gangguan pencernaan, yang mengakibatkan perut kembung, kram perut, dan juga diare.
5. Makanan berlemak
Makanan tinggi kandungan lemak juga bisa memicu terjadinya perut kembung. Sebab, makanan berlemak cenderung lebih lama dicerna oleh tubuh dibandingkan makanan yang mengandung protein dan karbohidrat. Oleh karena itu, agar perut kembung terhindarkan, hindari mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan.
Komplikasi Perut Kembung
Perut kembung bukanlah sebuah kondisi kesehatan serius. Namun, kondisi ini bisa saja menandai adanya berbagai masalah serius dalam tubuh. Apalagi bila perut kembung terjadi dalam kurun waktu yang lama.
Perut kembung bisa saja menandai adanya penyakit refluks asam lambung, kolitis ulseratif (peradangan kronis pada usus besar), irritable bowel syndrome (gangguan jangka panjang pada sistem pencernaan), hingga kanker usus besar (meski jarang terjadi).
Cara Mencegah dan Mengatasi Perut Kembung
1. Sengaja kentut atau sendawa
Jika sering menahan kentut atau sendawa, sebaiknya ubah kebiasaan tersebut agar perut tidak lagi kembung. Kentut dan sendawa merupakan cara alami tubuh untuk meredakan perut kembung dengan cara menghilangkan kelebihan gas di dalam perut.
2. Kompres air hangat
Salah satu cara untuk mengatasi perut kembung, cukup dengan menyiapkan waslap atau kain bersih, baskom, dan air hangat. Rendam waslap atau kain bersih dalam satu baskom air hangat, lalu peras kelebihan airnya. Tempelkan kompres hangat tersebut selama 10-15 menit di atas perut untuk meredakan rasa nyeri dan kram.
Suhu hangat membantu melebarkan pembuluh darah sehingga darah yang membawa oksigen bisa mengalir dengan lancar. Otot-otot perut juga menjadi lebih kendur dan rileks, sehingga bisa mengurangi sakit perut, kembung, serta mengeluarkan kelebihan gas.
3. Lebih banyak bergerak
Saat perut terasa begah karena kembung, sebaiknya jangan hanya duduk diam dan membiarkan kondisi tersebut menjadi berlarut-larut. Sebaiknya lekaslah bangkit dari duduk, kemudian cobalah berjalan kaki sebentar kira-kira 10-15 menit saja.
Olahraga ringan akan membantu mengendurkan otot usus dan memperlancar pengeluaran gas. Kiat mengatasi perut kembung yang satu ini juga bisa melancarkan pembuangan feses. Dengan begitu, gas yang menyebabkan kembung akan ikut keluar saat buang air besar.
4. Beri pijatan pada perut
Pijatan pada perut membantu melancarkan pergerakan sistem pencernaan sekaligus menghilangkan gas di dalam perut. Beginilah langkah dalam melakukan pijatan perut:
- Letakkan kedua tangan tepat di atas tulang pinggul sebelah kanan.
- Pijat perlahan dengan gerakan memutar disertai tekanan ringan ke arah sisi kanan tulang rusuk.
- Lakukan pijatan dengan mengarah ke perut bagian atas, kemudian ke tulang rusuk sebelah kiri.
- Lanjutkan dengan membawa pijatan tangan tersebut ke bagian bawah menuju tulang pinggul sebelah kiri.
- Ulangi cara yang sama seperlunya.
Pijatan pada perut memang diyakini bisa meredakan ketidaknyamanan karena perut kembung. Akan tetapi, jika kondisinya tidak kunjung membaik atau pijatan malah memperparah kembung, sebaiknya hentikan pijatan dan pilih perawatan lainnya.
5. Makan secara perlahan
Penderita perut kembung dianjurkan untuk makan secara perlahan jika tidak ingin keluhan perut kembung tersebut semakin bertambah parah. Kebiasaan makan terlalu cepat dapat memicu masuknya banyak udara ke dalam saluran pencernaan. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan perut terasa kembung, penuh, dan begah.
Anda bisa membiasakan diri dengan mengunyah sekitar 30 hitungan. Pastikan mulut Anda tertutup selama mengunyah dan tidak makan sambil berbicara. Kedua hal ini juga akan mencegah masuknya lebih banyak udara ke dalam lambung.
6. Tidak merokok
Alih-alih meringankan kondisi perut yang kembung dan begah, kebiasaan merokok justru dapat memperparah keluhan tersebut, karena saat menelan asap rokok, pada saat yang sama udara juga akan masuk ke dalam tubuh sehingga menambah gas.
Semakin banyak jumlah udara dan asap yang masuk, maka akan semakin banyak pula gas yang menumpuk di dalam saluran pencernaan. Lambat laun, kebiasaan ini juga membuka peluang timbulnya iritasi pada pencernaan.
7. Menghindari minum soda
Bir, soda, dan minuman berkarbonasi dapat memperparah penumpukan gas di dalam lambung dan usus. Hal ini disebabkan karena bir, soda, dan minuman berkarbonasi mengandung sejumlah gas karbon dioksida di dalamnya.
Karbon dioksida dapat menimbulkan gelembung dalam saluran pencernaan sehingga menyebabkan perut kembung. Selain itu, kandungan pemanis buatan dalam beragam minuman tersebut juga dapat membuat perut semakin terasa tidak nyaman.
8. Menyesuaikan asupan makanan
Beberapa jenis makanan yang tergolong menyehatkan ternyata bisa menjadi dalang di balik keluhan perut kembung. Contohnya seperti makanan berlemak, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, susu, produk olahan susu, dan bahan makanan tinggi serat. Sebaiknya batasi banyaknya makanan dan minuman yang Anda konsumsi untuk mencegah munculnya rasa kembung.
9. Membatasi porsi dalam sekali makan
Sadar atau tidak, mungkin Anda pernah mengalami perut begah setelah makan dalam jumlah banyak. Porsi makan yang besar tentu membuat perut lebih cepat kenyang, tapi hal ini juga bisa mengakibatkan perut membesar, penuh, begah, serta kembung.
Untuk mengatasi perut kembung, bagilah jumlah makanan dalam sehari menjadi beberapa porsi yang lebih kecil. Hal ini akan menjaga fungsi normal sistem pencernaan dan tidak memberatkan kerja organ lambung serta usus.
10. Mengonsumsi teh herbal
Konsumsi teh herbal juga dapat mengatasi keluhan perut kembung. Contoh bahan herbal yang membantu mengurangi kembung antara lain peppermint, chamomile, ketumbar, adas manis, dan kunyit.
Peppermint dan chamomile biasanya tersedia dalam bentuk teh herbal. Sementara itu, rempah-rempah seperti ketumbar, adas manis, serta kunyit dapat diolah menjadi bumbu dalam hidangan.
Advertisement