Jangan Sepelekan Karang Gigi, Dampaknya Buruk Bagi Kesehatan
Perawatan gigi tak kalah penting dengan perawatan wajah. Namun sayangnya, hal tersebut seringkali disepelekan banyak orang. Padahal kesehatan gigi sangat menunjang senyum yang cantik.
Niken T. Seorang dokter gigi di Sidoarjo melakukan edukasi kesehatan dan perawatan gigi bagi warga Sidoarjo. Acara yang dikemas dengan tema ‘Rahasia Dibalik Senyum Cantik’ digelar di Luminor Hotel Sidoarjo.
Dalam kesempatan ini, Niken menyampaikan, karang gigi yang dibiarkan lama sangat berdampak buruk bagi kesehatan. Seperti bau napas yang tidak sedap, peradangan gusi, gigi berlubang, dan penyakit periodontal.
“Periodontitis adalah suatu infeksi gusi serius yang dapat merusak jaringan penyangga gigi, sehingga bisa menyebabkan kegoyangan gigi dan berakibat fatal smp gigi lepas,” ucap dokter gigi di Sidoarjo Dental, Minggu 28 Juli 2024.
Niken menjelaskan, karang gigi adalah lapisan seperti kotoran yang mengeras di gigi. Karang gigi sulit dihilangkan meski telah dibersihkan atau disikat berulang kali.
“Semakin tebal karang gigi akan mengganggu penampilan dan menyebabkan bau napas tak sedap, maka harus segera dibersihkan,” imbuhnya.
Masih dikatakan Niken, karang gigi disebabkan oleh adanya plak pada gigi yang tidak dihilangkan. Plak itu sendiri adalah lapisan licin dan tipis, yang terbentuk dari sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi. Plak gigi yang tidak ditangani dapat mengeras dan membentuk karang gigi yang sulit dihilangkan menggunakan sikat gigi.
“Karang gigi bisa dibersihkan menggunakan alat khusus. Baik itu manual atau ultrasonik. Scaling gigi tidak sakit sama sekali jadi nggak usah khawatir,” terangnya.
Niken membagikan tips untuk mencegah timbulnya karang gigi, diantaranya adalah menyikat gigi dengan rutin dan benar, flossing gigi, gunakan cairan obat kumur (mouthwash), gunakan dua sisi gigi untuk mengunyah makanan, minum air putih yang cukup, makan buah dan sayuran, batasi konsumsi gula, dan berhenti merokok.
“Jangan lupa periksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin. Idealnya setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi terdekat” tutupnya.
Advertisement