Jangan Sepelekan Hal Ini, Penyebab Doa Tidak Terkabul
Dalam Kitab An-Nawadir dikisahkan tentang orang-orang yang tak terkabulkan doa-doanya. Penyebabnya tidaklah terduga. Bahkan, bisa dibilang sangat sepele.
Tapi, justru di situlah letak sikap totalitas kepasrahan makhluk pada Allah Ta'ala semata-mata. Begitulah ketakwaan dan keimanan mendapat ujian.
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari, Musa melihat seorang laki-laki yang berdoa dan meminta dengan sungguh-sungguh untuk suatu kebutuhan. Musa berkata:
“Wahai Tuhanku, seandainya hajatnya berada di dalam genggamanku, niscaya aku penuhi."
Kemudian, Allah Swt. menurunkan wahyu kepada Musa, “Wahai Musa, ia mempunyai seekor kambing, sedangkan hatinya condong pada kambing itu. Maka, Aku tidak akan mengabulkan doa hamba yang meminta kepada-Ku, sementara hatinya condong kepada yang lain.”
Setelah itu, Musa memberi tahu laki-laki itu. Sadar dengan teguran tersebut, ia menyerahkan total hati dan pikirannya kepada Allah Swt. Akhirnya, doa laki-laki itu dikabulkan.
Orang-Orang Cerdas
Sebagian berkata:
Aku bertamu kepada Sufyan ats-Tsauri di Makkah. Aku menemukannya dalam kondisi sakit. Pada saat itu, ia telah minum obat. Aku berkata kepadanya:
“Aku hendak bertanya beberapa hal kepadamu.”
“Sampaikan pertanyaanmu'" ujar Sufyan. “Beri tahu aku, siapa manusia itu?”
“Manusia adalah orang yang mengerti!" jawab Sufyan.
“Siapa raja?”
“Dia adalah orang yang zuhud,” jawabnya.
"Siapa orang yang mulia?”
“Dia adalah orang yang bertakwa,” jawab Sufyan.
“Siapa penjahat?”
"Dia adalah orang yang menulis hadits dan dengannya ia mengambil harta orang-orang," tegas Sufyan.
"Siapa orang yang rendah?”
“Kezhaliman! Para pelakunya adalah anjing-anjing neraka!”
Semoga kita termasuk yang dikabulkan doanya Aaminn..
Dzikir Pagi
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Advertisement