Jangan Sakiti Sesama Muslim, Pesan Habib Umar
Habib Umar bin Hafidz berpesan, umat Islam harus mencintai saudara sebangsanya, baik Muslim maupun non-Muslim (ahlil ‘ahdi wadz dzimmi).
Menurut Guru Habib Mundzir ini, kecintaan sesama Muslim harus selalu dijaga. Sesama Muslim tidak boleh menyakiti dan memprovokasi sehingga terjadi konflik yang mengakibatkan kematian atau korban nyawa.
"Apalagi itu disebabkan oleh justifikasi atau fatwa agama atau pikiran. Pemahaman agama yang benar akan menyebabkan sikap yang benar terhadap masyarakat dan negaranya,” ungkap Habib Umar, yang diterjemahkan Habib Ahmad Salim Jindan.
Habib Umar mengungkapkan hal itu di depan Forum Pertemuan para Da’i, Akademisi dan Tokoh Nasional di gedung UTC kampus A Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rawamangun Jakarta Timur, Sabtu 21 September 2019.
Digelar Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW), kegiatan yang mengambil tema “Sinergi Cinta untuk Membangun Kemaslahatan Umat”. Atas kerja sama antara PB MDHW bersama Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Majelis Al Muwasholah Baina Ulama Al Muslimin dan Majelis Jalsah Ad-duat.
Hadir puluhan habaib dari Majelis Al-Muwasholah dan MDHW serta sekitar 500 undangan yang terdiri dari tokoh-tokoh nasional, akademisi, para da’i dan para ustadz se-Jabodetabek.
Selain itu Habib Umar yang pendiri Darul Musthafa, Yaman ini juga berwasiat agar umat Islam meneladani akhlak Rasulullah saw.
"Akhlak Rasulullah tetap mulia terhadap musuh-musuh yang berusaha membunuh dan mematikan perjuangan Islam. Bahkan Nabi Muhammad saw mendoakan musuh-musuhnya agar mendapatkan petunjuk dari Allah s.w.t.," tuturnya.
Sedangkan Dr. Usamah Al Azhari dari Mesir menyampaikan perlunya gerakan moral untuk mencintai tanah air di manapun umat Islam berada. Hal itu beriringan dengan perbaikan kualitas sumber daya umat Islam. Sehingga umat Islam mampu memberikan kontribusi terhadap peradaban manusia.
Guru Besar Ilmu Hadis Universitas Al Azhar Kairo itu juga mempertegas bahwa umat Islam harus memperkuat kecintaan dan solidaritas sesama muslim pada saat tanggung jawab kepada masyarakat dan negaranya bertumbuh.
“Tanah air adalah salah satu aspek penting yang harus dijaga dan dipertahankan oleh umat Islam. Kita semua berjuang agar tidak ada perang dan kelaparan di muka bumi ini,” kata Penasehat Presiden Mesir tersebut.
Sedangkan dalam sambutannya Sekretaris Jenderal MDHW Hery Haryanto Azumi menyampaikan perlunya Gerakan Nahdlatul Qulub di seluruh dunia agar umat Islam fokus kepada gerakan perbaikan moralitas dan mental.
Menurut Hery, gerakan itu yang akan memberikan peluang lebih besar bagi umat Islam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan negaranya. Karena umat Islam hidup di berbagai masyarakat dan negara yang beragam, sehingga bentuk pengabdian dan integrasinya berbeda-beda.
“Gerakan yang harus kita lakukan adalah gerakan moral, gerakan Nahdlatul Qulub, kebangkitan jiwa dan perbaikan akhlak dan kualitas Sumber Daya Manusia muslim di seluruh dunia,” tandas Hery.
Menurut Hery moralitas dan akhlak Islam harus menerangi dunia yang tengah mengalami krisis ini dan itu dapat dicapai dengan perbaikan hati dan moral secara terus menerus. Umat Islam harus bersikap pro-aktif dalam dialog dan kerjasama antar peradaban (ta’aruf al-hadharat) pada setiap tingkatan dan wilayah masing-masing.
“Dialog dan kerjasama adalah kunci peradaban yang lebih baik, dengan itu akan tercipta kedamaian dan kerukunan universal yang menjadi tujuan bersama,” tutup mantan ketua umum PB PMII ini.
Hadir dalam acara tersebut, Habib Prof. Dr. Said Aqiel Husein Al Munawwar, Rektor UNJ yang diwakili oleh Dr. Dianta Sebayang dan Habib Ali Hasan Al Bahar pengurus JATMAN Idarah Aliyah.