Jangan Remehkan Penyakit Gondong Bisa Komplikasi
Sebagian orang mungkin sudah pernah mengalami sakit gondong atau biasa disebut gondongan. Ini terjadi akibat pembengkakan di bawah telinga atau sekitar leher. Kondisi ini menimbulkan nyeri, susah menelan hingga demam.
Gondongan sendiri disebabkan oleh adanya infeksi virus pada kelenjar parotis hingga menyebabkan pembengkakan. Selain itu, gondong juga dapat memicu komplikasi masalah kesehatan seperti meningitis. Dan hal tersebut tak bisa disepelekan karena akan membahayakan kesehatan.
Beginilah ulasan dari Ngopibareng.id tentang cara mencegah dan mengobatinya agar tidak menimbulkan komplikasi.
Definisi Penyakit Gondong
Penyakit gondongan merupakan adanya peradangan kelenjar parotis akibat adanya infeksi virus. Umumnya, kondisi ini dapat menular dan biasanya dialami oleh anak-anak. Kelenjar parotis terletak di bawah telinga. Kelenjar ini berfungsi memproduksi air liur.
Gondongan terjadi ketika kelenjar parotis mengalami peradangan akibat infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Virus tersebut dapat dengan mudah menyebar ke orang lain melalui percikan ludah atau lendir yang keluar mulut atau hidung.
Penyebab Penyakit Gondongan
Gondongan disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Yang menyebar melalui droplet, yaitu percikan air liur dan lendir yang keluar dari mulut dan hidung penderitanya. Virus yang masuk akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan serta pembengkakan pada kelenjar parotis.
Penyebaran virus ini bisa dengan mudah terjadi saat:
1. Terhirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, dan berbicara
2. Menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
3. Melakukan kontak langsung dengan penderita, misalnya berciuman
4. Berbagi alat makan dan minum dengan penderita
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gondongan, yaitu:
1. Belum mendapat vaksin MMR untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella.
2. Berusia 2–12 tahun.
3. Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS, penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama, atau kemoterapi.
4. Tinggal atau berpergian ke daerah yang memiliki banyak kasus gondongan.
Gejala Penyakit Gondong
Orang yang terkena penyakit gondong biasanya akan diawali dengan beberapa gejala, seperti:
1. Pipi membengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi, akibat pembengkakan kelenjar parotis
2. Demam
3. Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan
4. Mulut kering
5. Sakit kepala
6. Nyeri sendi
7. Nyeri perut
8. Hilang nafsu makan
Pada beberapa penderita gondongan, gejala yang timbul mungkin lebih ringan, bahkan bisa menyerupai gejala pilek. Beberapa penderita bahkan tidak mengalami gejala apa pun.
Komplikasi pada Penyakit Gondong
Beberapa komplikasi dapat terjadi sebelum, selama, maupun sesudah kelenjar liur membengkak. Bahkan, keadaan tersebut dapat terjadi tanpa disertai pembengkakan kelenjar liur.
1. Orkiti
Merupakan peradangan pada salah satu atau kedua testis. Setelah sembuh, testis yang terkena mungkin akan menciut. Jarang terjadi kerusakan testis yang permanen dan tidak menyebabkan kemandulan. Komplikasi juga dapat terjadi pada radang kelenjar testis pada anak laki-laki (20 persen kasus ini terjadi pada anak-anak yang sudah mencapai usia pubertas).
2. Ovoritis
Ialah adanya peradangan pada salah satu atau kedua indung telur. Timbul nyeri perut yang ringan dan jarang menyebabkan kemandulan.
3. Ensefalitis atau meningitis
Peradangan pada otak atau selaput otak. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk, mengantuk, koma, atau kejang. Sebanyak 5-10 persen pengidap mengalaminya dan kebanyakan akan sembuh total. Hanya 1 di antara 400-6.000 pengidap yang mengalami enserfalitis cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen, seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah.
4. Pankreatitis
Adalah peradangan pankreas, dapat terjadi pada akhir minggu pertama. Pengidap merasakan mual dan muntah disertai nyeri perut. Gejala ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu dan pengidap akan sembuh total.
5. Peradangan ginjal yang dapat menyebabkan pengidap mengeluarkan air kemih yang kental dalam jumlah banyak.
6. Peradangan sendi dapat menyebabkan nyeri pada satu atau beberapa sendi.
Pencegahan pada Penyakit Gondong
Penyakit gondongan bisa dicegah dengan memberikan imunisasi MMR (measles, mumps, rubella) pada anak-anak. Vaksin MMR berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Vaksin ini perlu diberikan pada anak sebanyak 2 kali, yaitu saat anak berusia 15–18 bulan dan saat anak berusia 5 tahun. Namun, jika imunisasi pertama belum sempat dilakukan saat usia 15–18 bulan, vaksin pertama masih dapat diberikan hingga anak berusia 3 tahun.
Jika belum pernah dilakukan pada masa kanak-kanak, vaksin MMR masih dapat diberikan pada usia dewasa. Pemberian vaksin MMR untuk dewasa disarankan bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus penyebab gondongan.
Orang yang menderita gangguan sistem imun atau alergi terhadap bahan yang terkandung di dalam vaksin, seperti gelatin atau neomycin, tidak tidak dianjurkan untuk menjalani imunisasi MMR.
Pencegahan gondongan juga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri, rutin mencuci tangan, tidak berbagi peralatan mandi atau makan penderita, serta menerapkan etika batuk, salah satunya dengan menutup mulut dengan tisu saat bersin atau batuk.
Cara Mengobati Gondongan dengan Bahan Alami
Penyakit gondongan dapat sembuh dengan sendirinya ketika sistem imunitas tubuh bekerja dengan maksimal. Umumnya, pengobatan yang dilakukan hanya untuk mengurangi gejala yang dirasakan. Selain mengompres bagian yang bengkak dengan air hangat, gunakan bahan alami ini untuk meringankan gejala, seperti:
1. Air putih
Nyeri pada rahang bagian belakang yang dirasakan oleh pengidap gondongan dapat mengakibatkan terjadinya penurunan nafsu makan dan minum. Jika dibiarkan, kondisi ini akan memicu dehidrasi.
Tidak ada pantangan bagi pengidap gondongan untuk mengonsumsi cairan dalam bentuk apa pun, tetapi untuk mengoptimalkan kondisi imunitas tubuh, tidak ada salahnya perbanyak konsumsi air putih. Hindari mengonsumsi jus buah karena merangsang produksi air liur yang membuat kelenjar parotis semakin terasa nyeri.
2. Lidah buaya
Tidak hanya memiliki khasiat untuk kesehatan kulit maupun rambut, lidah buaya ternyata dapat digunakan untuk mengompres bagian sisi wajah yang sedang mengalami pembengkakan akibat penyakit gondongan.
Efek dingin yang diberikan oleh lidah buaya mampu meringankan gejala penyakit gondongan. Gunakan bagian dalam lidah buaya yang sudah dipotong menjadi dua. Oleskan beberapa kali dalam sehari agar hasilnya lebih maksimal.
3. Larutan air garam
Berkumur dengan air garam juga bisa membantu meringankan gejala gondongan yang sedang dirasakan penderitanya. Rutin lakukan kumur juga dapat mengurangi rasa nyeri yang sedang dirasakan dan akhirnya dapat berangsur menghilang.
4. Bawang putih
Menambahkan asupan bawang putih pada sup atau makanan yang biasa dikonsumsi ketika gondongan juga baik. Bawang putih memiliki kandungan allicin yang membuat sistem imunitas tubuh meningkat. Sistem imunitas tubuh yang optimal membuat virus penyebab gondongan berangsur menghilang.
5. Jahe
Jahe mengandung minyak atsiri di dalamnya yang memiliki manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tidak hanya dapat membuat sistem daya tahan tubuh menjadi optimal, minyak atsiri pada jahe memiliki manfaat antiperadangan.
6. Es batu
Guna mengurangi pembengkakan yang terjadi pada kelenjar parotis, tidak ada salahnya kompres bagian wajah yang mengalami pembengkakan dengan es batu yang dibalut kain lembut.
Advertisement