Jangan Pilih Kasih, Siapa Saja Langgar Prokes Harus Disanksi
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Rahmad Handoyo menanggapi artis Raffi Ahmad yang menghadiri pesta bersama publik figur lainnya seusai divaksinasi.
Rahmad menyayangkan keberadaan Raffi di pesta yang digelar di rumah pembalap Sean Gelael itu. Ia mengatakan, hal itu akan menjadi preseden buruk dan akan diikuti oleh masyarakat.
Terlebih Raffi adalah sosok yang terkenal dan diidolakan masyarakat. "Sungguh disayangkan kita disuguhi kejadian yang tak elok, tak mendidik, dan bisa menimbulkan atau diikuti masyarakat tentunya terhadap orang yang sudah divaksinasi bersama rombongan Presiden," kata Rahmad.
"Ini sesuatu yang mengecewakan, perlu kita ingatkan bersama kalau itu sebuah langkah yang salah, keliru dan tidak pantas ditiru," ujarnya.
Ia mengatakan, perlu ada sanksi sosial bahkan pidana terkait pesta yang melanggar protokol kesehatan itu. Ia menyebutkan, perlu ada ketegasan dalam menindak kejadian itu seperti peristiwa kerumunan lain yang diproses secara hukum.
"Membuat pesta dan kerumunan, saya kira harus ada sanksi, baik dari sanksi pidana dan administrasi. Kita juga sudah disuguhi saudara-saudara kita yang telah ditersangkakan karena pelanggaran ini, kita bisa lihat. Wibawa protokol kesehataan harus ditegakkan melalui sanksi," kata Rahmad.
Sebelumnya, viral di media sosial mengenai foto unggahan yang memperlihatkan Raffi Ahmad sedang berpesta bersama publik figur, seperti Anya Geraldine, Gading Marten, Sean Gelael, dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Raffi Ahmad kemudian mendapatkan kritikan karena baru saja menerima vaksinasi Covid-19 di Istana Merdeka bersama Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Marsekal Hadi Pranoto, dan Kapolri Jenderal Idham Azis. Raffi menerima vaksin Covid-19 gelombang pertama sebagai perwakilan anak muda.
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Hariadi Wibisono menyayangkan sikap sejumlah publik figur dan politisi yang abai terhadap protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19.
"Sangat disayangkan, apakah yang bersangkutan sadar kalau dia bisa berpotensi jadi sumber penularan," ungkapnya secara tertulis, Jumat, 15 Januari 2021.
Maklum, sikap abai tersebut setidaknya menuai protes dari politisi Ribka Ciptaning. Ia bahkan menolak untuk divaksinasi. Dia mengatakan, pemerintah harus tegas dalam setiap pelanggaran, mengingat kasus-kasus serupa juga pernah terjadi dan sudah ditindak aparat keamanan.
"Kalau itu aturan ya harus ditegakkan, tapi kalau cuma imbauan, bagaimana mau tegas," kata Hariadi. Indonesia, mempunyai sejumlah regulasi terkait karantina yang diberlakukan untuk semua pihak tanpa terkecuali. Politisi dan publik figur seharusnya menjadi yang terdepan sebagai role model bagi masyarakat," kritiknya.
Melalui akun pribadinya di Instagram, @raffinagita1717, Raffi menyampaikan permintaan maaaf. "Terkait peristiwa tadi malam, dimana saya terlihat berkumpul dengan teman2 tanpa masker dan tanpa jaga jarak, pertama saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia Bapak @jokowi ,Sekretariat Presiden, KPCPEN, dan juga kepada seluruh masyarakat Indonesia atas peristiwa tersebut," tulis Raffi.
"Jujur bahwa kejadian tadi malam adalah murni karena keteledoran saya, karena kesalahan saya."
"Kedepan saya akan lebih mentaati protokol kesehatan 3M (Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Saya juga berharap teman-teman dan seluruh masyarakat Indonesia agar terus menjalankan protokol kesehatan, meskipun vaksinasi sedang berjalan. Vaksin dan protokol kesehatan adalah satu kesatuan."
Terima kasih banyak untuk teman2 yang sudah mengingatkan dan saya harap kita terus saling koreksi demi kesehatan kita, orang2 yg kita sayangi, dan buat Indonesia."
Advertisement