Jangan Percaya Retina Lepas Bisa Dikembalikan Tanpa Operasi
Buat kalian yang mengalami ablasio retina atau bahasa mudahnya retina lepas, maka cara satu-satunya untuk mengembalikan ke tempatnya semula adalah dengan operasi. Ablasio retina tak bisa dikembalikan dengan hanya pengobatan. Jangan percaya jika ada orang yang mengatakan jika mengalami ablasio retina bisa diobati saja, tanpa pembedahan.
Dokter Donny W. Chandra Sp.M dari Divisi Vitroretina Rumah Sakit Mata Undaan mengatakan pembedahan ablasio retina ini bertujuan untuk menanam kembali retina yang lepas tadi. Kecuali kalau hanya retina robek, maka dokter bisa memperkuatnya dengan teknik laser.
Kata dr. Donny Chandra, jangan menunda-menunda memeriksakan ke dokter mata jika Anda mengalami ablasio retina. Dokter Donny mengibaratkan kejadian ablasio retina seperti tanaman yang tercerabut dari dari tanahnya. Semakin menunda untuk menanamnya kembali, maka kemungkinan tanaman itu akan hidup kembali semakin kecil.
Begitu juga dengan ablasio retina, semakin lama ditunda untuk penanganan pembedahan maka semakin menipis tingkat keberhasilannya.
Tindakan medis yang dilakukan meletakkan kembali retina yang lepas bisa dilakukan dengan cara vitrektomi. Vitrektomi bertujuan untuk menempelkan retina yang lepas tadi. Prosedurnya adalah mengeluarkan cairan yang ada dalam mata, kemudian direkatkan dengan gas. Dan kemudian dilaser untuk memperkuat retina yang lepas tadi.
Setelah dilaser kemudian dipasang tampon untuk menjaga retina yang sudah ditanam tadi. Dan kemudian ditutup. Operasi ini berlangsung kurang lebih 1 jam dan hanya menggunakan bius lokal.
Operasi ablasio ada beberapa cara. Pertama dengan cara pneumatic retinopexy yaitu dengan menyuntikkan udara ke dalam bola mata dengan tujuan mendorong retina yang lepas agar mendekati dinding bola mata.
Cara kedua adalah dengan scleral buckle atau memberikan sabuk dari luar dinding bola mata, sehingga mendekatkan dinding tersebut ke retina yang lepas. dan kemudian dijahit agar tak lepas. Cara ketiga adalah vitrektomi yaitu tindakan menanam kembali retina yang lepas agar mendekati dinding bola mata dan dilanjutkan dengan laser agar kuat.
Dari tiga cara tersebut, dokter Chandra menganggap jika tingkat keberhasilan vitrektomi lebih tinggi dibandingkan dengan dua cara lainnya.
"Yang sering dilakukan di RS Undaan adalah dengan vitrektomi tersebut. Alasannya itu tadi, tingkat keberhasilan lebih tinggi," ujarnya.
Vitrektomi adalah membersihkan cairan dalam bola mata yang disebut sebagai vitreus. Vitreus ini berbentuk jeli yang tedriri berjuta-juta dari serabut.
Tindakan vitrektomi adalah dengan melakukan pencacahan serabut-serabut tadi. Kemudian disedot. Setelah dicacah diganti air. Dengan adanya air memudahkan dokter untuk mendorong retina yang lepas tadi dengan udara. Setelah lekat kemudian dikuatkan lagi dengan laser dengan teknik endo laser.
Setelah bedah vitrektomi dokter harus menahan dinding dan retina yang sudah direkatkan. Ada dua jenis tampon yang biasa digunakan untuk menahan retina yang sudah direkatkan. Pertama gas atau silikon. Penggunaan gas akan hilang setelah satu minggu atau dua minggu. Bahkan bisa sampai satu bulan bergantung gas yang digunakan.
Untuk silikon akan bertahan lama. Namun sayangnya, meski tahan lama silikon ini mempunyai kelemahan akan menjadi kotor. Diperkirakan silikon akan mulai kotor saat menginjak bulan keempat sampai keenam setelah pemasangan tampon silikon.
Jika sudah mulai kotor maka daya rekatnya akan mulai berkurang. Juga kotorannya itu akan menyebabkan glaukoma. Tentunya waktunya mulai kotor akan dilakukan pengangkatan atau evakuasi.