Jangan Panik Hadapi Difteri
Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek mengatakan, masyarakat jangan panik menghadapi wabah difteri yang terjadi di beberapa daerah. Cepat pergi ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat bila daya tahan tubuh menurun, demam tinggi bantuk dan ada gangguan pada pernafasan.
"Meskipun belum bisa dipastikan terkena difteri, sebaiknya segera berobat ke dokter jangan berspekulasi dan anggap remeh penyakit," kata Menkes dalam keterangan tertulisnya 11 Desember 2017.
Menurut Menkes, difteri itu penyakit yang zaman dulu cukup berbahaya tapi berhasil dikendalikan. Beberapa tahun terakhir, difteri menjadi ancaman lagi.Difteri disebabkan kuman Corynebacterium Diphtheriae yang sangat mudah menular yakni melalui droplet (partikel air kecil yang dihasilkan ketika orang batuk atau bersin).
"Penularan tidak hanya dari si pasien saja, namun juga dari karier (pembawa) baik anak maupun dewasa yang tampak sehat kepada orang-orang di sekitarnya," ujarnya.
Jika pasien difteri tidak diobati, mereka bisa menyebarkan penyakit ini hingga 4 minggu. Difteri juga bisa bertahan di beberapa permukaan seperti tisu yang ada bekas lendir pasien atau pada mainan dari mulut orang yang terinfeksi.
Kuman penyebab difteri meluncurkan sebagian besar serangannya di musim dingin dan musim semi, namun serangan bisa terjadi kapan saja, terutama di iklim yang lebih hangat.
Difteri merupakan penyakit serius yang menyebabkan lapisan tebal di bagian belakang hidung atau tenggorokan sehingga membuat yang bersangkutan sulit bernapas atau menelan. Sehingga membuat daya tahan tubuh menurun drastis.
Difteri umumnya muncul dengan gejala sakit tenggorokan, demam ringan (38 derajat Celcius atau kurang) dan menggigil. Saat difteri menyerang, bakteri-bakterinya berkerumun dan berkembang biak di hidung dan tenggorokan orang yang diserang.
Bakteri melepaskan racun yang bisa membuat lapisan tebal di bagian belakang hidung atau tenggorokan, sehingga mungkin terlihat warna putih atau keabu-abuan di tenggorokan. Lapisan ini membuat sulit bernapas atau menelan.
Difteri juga dapat menyerang bagian tubuh yang lain, karena racunnya sering menyebabkan masalah pada jantung dan saraf.
Menkes menyerukan kepada orang tua yang mempunyai anak balita segegera supaya segera diimunisasi untuk mencegah difteri. (amr)