Jangan Mudah Terbawa Arus Tuntunan Dakwah Instan, Pesan Khusus bagi Muhammadiyah
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang Tarjih, Tajdid, dan Tabligh, Yunahar Ilyas berperan, Majelis Tarjih dan Tajdid masih memiliki beberapa pekerjaan rumah yang tidak ringan. Di antaranya adalah menyelesaikan Tafsir At Tanwir dan menyusun Risalah Islamiyah, yang berisi aspek-aspek rinci dari persoalan akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah.
“Produk Majelis Tarjih inilah yang nantinya diharapkan bisa menjadi pemandu bagi segenap warga Muhammadiyah, di tengah kemunculan banyak kalangan agamawan instan,” jelas Yunahar, dalam siaran pers diterima ngopibareng.id, Jumat (26/1/2018).
Yunahar berharap, dengan adanya panduan ini, Muhammadiyah dapat mengajak warganya untuk tidak mudah terbawa arus dengan tuntunan agama yang banyak beredar di media sosial.
Untuk meraih harapan tersebut, maka dibutuhkan kaderisasi ulama Muhammadiyah dengan strategi yang baik dan tepat. Dan salah satu langkah yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah yaitu dengan mendirikan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM).
Selain itu, Yunahar juga berharap kepada Majelis Tarjih dan Tajdid agar menggerakkan Tarjih yang berada di daerah-daerah agar dapat mengadakan pelatihan, serta kajian, agar Muhammadiyah yang ada di daerah-daerah tidak mengalami kekukarangan ulama.
“MTT harus lebih intensif lagi dalam menyebarkan dakwahnya, dan tentunya diperlukan kerjasama juga dengan Majelis Tablig dalam penyebarannya,” pungkas Yunahar.
Ia mengungkapkan hal itu, terkait acara Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih Muhammadiyah ke-30 resmi. Yunahar mengapresiasi pelaksanaan munas yang telah berlangsung sejak tanggal 23 hingga 25 Januari 2018 di Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh).
“Alhamdulillah acara Munas kali ini telah berjalan dengan lancar, dengan adu argumen yang positif dan efektif,” ucap Yunahar. (adi)