Jangan Mikir Apa Kata Orang, Ini Sikap Imam Ghazali
Seorang cendekiawan bertugas mengamalkan ilmunya untuk masyarakat. Dialah yang memberikan penjelasan dari masalah-masalah pelik, menjadi lebih gambang, dan jelas. Seraya, dia memberikan jalan bagi persoalan pelik itu menjadi mencerahkan.
Bukankah hal itu dilakukan dengan pamrih, meskipun sebagai bagian dari ibadah. “Bagaimana caranya beribadah secara ikhlas?” Tanya Iwan Mubarak, warga Kranggan Surabaya, pada ngopibareng.id.
Imam Al-Ghazali berkata, ''Semua manusia celaka, kecuali orang-orang yang berilmu. Para ilmuwan inipun celaka, kecuali mereka yang mengamalkan ilmunya. Dan yang beramal pun celaka, kecuali mereka yang tulus ikhlas.''
Menurut KH Masyhuri Mukhtar, pengasuh pesantren di Sidoarjo, tak perlu susah payah agar disukai orang, karena yang membolak balik hati adalah Allah. “Maka, cukuplah jadi orang baik, tidak perlu mikir apa kata orang, yang ikhlas saja karena yang kita tuju dalam hidup ini adalah ridlaNya bukan ridla mereka,” tuturnya.
Allah tahu apa perbuatan dan siapa kita ini sebenarnya. "Al-mukhlishu, man yaktumu hasanaatihi kamaa yaktumu sayyi-aatihi".
Artinya, sebagaimana dipesankan penyusun kitab Ihya Ulumuddin itu, "Seorang yang ikhlas, adalah orang yang bisa menyembunyikan kebaikan-kebaikannya, seperti ia menyembunyikan keburukan-keburukannya.
“Ikhlas beramal, bukan beramal seikhlasnya,” tuturnya. (adi)