Jangan Mencacimaki yang Lain, Bersihkan Dulu Dirimu
"Kita menyaksikan dalam satu agama ada begitu banyak aliran. Jika masing-masing menganggap dirinya paling benar dan yang lain mutlak salah, sesat atau kafir, maka sejatinya kita sedang memusuhi diri sendiri".
Demikian renungan KH Husein Muhammad, ulama pesantren aktivis keadilan gender yang juga sahabat Gus Dur. Berikut catatan ringannya:
Di atas kereta api menuju Yogya, aku membaca ayat Al-Quran yang luar biasa, yang mungkin sulit dimengerti oleh sebagian orang.
يقول الله عز وجل : ( وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ) الأنعام/ 108.
نهى الله سبحانه المسلمين عن سب آلهة المشركين التي يعبدونها من دون الله ، مع أنها باطلة ؛ لئلا يكون ذلك ذريعة إلى سب المشركين الإله الحق سبحانه ؛ انتصارا لآلهتهم الباطلة ، ومعاملة للمسلمين بمثل ما قالوا .
"Dan janganlah kalian memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan". (Al-Quran Surat Al-An'am, 108).
Allah melarang kaum muslimin mencacimaki tuhah-tuhan kaum musyrikin yang mereka sembah, selain Allah. Meskipun salah. Hal itu agar tidak menjadi jalan/alasan bagi mereka mencacimaki Tuhan Allah Yang Benar, demi pembelaan mereka ( kaum musyrik) terhadap tuhan-tuhan mereka yang salah itu dan memperlakukan kaum muslimin sebagaimana kata-kata (ucapan) kaum muslimin tersebut.
قال ابن كثير رحمه الله :
" يَقُولُ تَعَالَى نَاهِيًا لِرَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُؤْمِنِينَ عَنْ سَبِّ آلِهَةِ الْمُشْرِكِينَ ، وَإِنْ كَانَ فِيهِ مَصْلَحَةٌ ، إِلَّا أَنَّهُ يَتَرَتَّبُ عَلَيْهِ مَفْسَدَةٌ أَعْظَمُ مِنْهَا، وَهِيَ مُقَابَلَةُ الْمُشْرِكِينَ بِسَبِّ إِلَهِ الْمُؤْمِنِينَ ، وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ.
Penafsir besar, Ibnu Katsir, memberikan komentar atas ayat di atas : Allah melarang rasul-Nya dan orang- orang mukmin mencacimaki tuhan kaum musyrik, meski ada maslahat. Tetapi itu akan membawa efek kerusakan/kerugian lebih besar. Yakni mereka ( orang-orang musyrik itu) akan mencacimaki Tuhan orang-orang mukmin. Yakni Allah Yang Maha Esa.
Bersihkan dulu dirimu melalui dia
Saat pulang dari seminar di PTIQ, aku membaca buku "Fihi ma Fihi" karya Maulana Rumi. Aku menemukan di dalamnya pandangan sufi penyair besar ini, yang menarik. Mungkin sebagian orang menganggapnya aneh.
انت ليلا ونهارا تحارب طالبا تهذيب اخلاق المراة وتطهير نجاستها بنفسكز ان تطهر نفسك بها خير من ان تطهرها بنفسك هذب نفسك بوا سطتها . امض اليها وسلم بكل ما تقوله حتى لو كان كلامها فى نظرك محال
Siang dan malam kau berusaha mati-matian (menyerang) ingin memperbaiki moral perempuan dan bersemangat ingin membersihkan kotoran dalam jiwanya.
Seyogyanya kau bersihkan dirimu sendiri melalui dia ketimbang membersihkan dia melalui dirimu. Bersihkanlah jiwamu melalui dia. Dan segeralah temui dia dan pasrahkan dirimu kepadanya, meski kata-katanya menurutmu aneh.
Akhirul kalam
Pada malam (25.09.22), di Ndalem Kraton Ngayogyakarta, aku berdiskusi dan belajar cara hidup bahagia ala Jawa kepada Ngerso Dalem, sekaligus membagi sejumlah bukuku. Menarik sekali. Mengingatkan aku pada wejangan para sufi falsafi. Dan aku bertanya tentang filsafat Ki Ageng Suryomentaraman. Wouw. Keren. Menakjubkan. Betapa rendahhatinya beliau. Terima kasih Ngerso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X dan ibu Kanjeng Ratu Hemas yang sudah menerima kami dengan indah. (26.09.22/HM)
Demikian catatan KH Husein Muhammad. Semoga bermanfaat.