Jangan Lupa Pakai Masker dan Jaga Jarak, Pesan Gus Mus
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) berpesan kepada masyarakat agar tidak lupa melaksanakan protokol kesehatan, terutama memakai masker dan menjaga jarak.
“Aku menyayangimu dan menghormatimu, maka aku memakai masker. Mari galakkan Gerakan Memakai Masker,” ajak Gus Mus lewat instagramnya, dikutip 17 Juli 2020.
Memakai masker dan menjaga jarak penting dilakukan setiap orang, apalagi kasus Covid-19 di dalam negeri terus meningkat. Hal itu hendaknya dilakukan oleh masyarakat ketika keluar rumah atau beraktivitas di luar rumah.
“Kalau memang terpaksa sekali keluar rumah, jangan lupa memakai masker dan tetap menjaga jarak. Marilah kita hargai orang lain dan diri kita sendiri,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah, yang pernah disampaikan 26 Mei 2020 lalu.
“Semoga Allah segera mencabut wabah Corona yang membuat kita tidak nyaman ini dan menurunkan kembali Rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin,” ucap Gus Mus dalam doanya.
Meningkatnya jumlah spesimen yang berhasil dites sehingga menyebabkan meningkatnya jumlah kasus harian Covid-19 membuat prihatin banyak pihak. Hal ini membutuhkan selarasnya antara kebijakan pemerintah dengan kedisiplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus yang menyerang saluran pernafasan.
Sebelum kasus Covid-19 akhir-akhir ini meningkat drastis, tokoh-tokoh Islam, seperti Gus Mus, Kiai Miftachul Akhyar, Kiai Said Aqil Sirjo, dll mengingatkan agar masyarakat menggunakan masker dan menjaga jarak.
Sementara itu, dalam kesempatan memberikan dukungan terhadap langkah-langkah yang dilakukan oleh Satgas Nasional Penanggulangan Covid-19, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengataka, melaksanakan protokol kesehatan wajib hukumnya selama masih ada wabah Covid-19.
Kiai Said beralasan, jika tidak mengikuti protokol kesehatan akan mencelakakan diri sendiri dan orang lain. Hal itu jelas bertentangan dengan Firman Allah SWT dan hadits Rasulullah SAW.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur Jakarta Selatan menegaskan, ajaran Islam telah memberikan petunjuk berdasarkan hadits Nabi yang berbunyi, la dhororo wa la dhiror, yang artinya tidak boleh membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain.
“Allah SWT berfirman, la tulqu bi aidikum ila tahlukah, kamu jangan menjerumuskan masyarakat ke dalam jurang kecelakaan. Selama ada Covid 19 kita harus disiplin, hati-hati, waspada. Covid-19 bukan konspirasi, bukan bohong-bohongan,” ucap Kiai Said, Jumat.
Protokol kesehatan yang dimaksud, ucap Kiai Said, yakni menjaga kebersihan, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menggunakan masker jika beraktivitas. “Itu semua hukumnya wajib,” tegas Kiai Said.
Apalagi bagi mereka yang rentan terkena Covid-19 antara lain masyarakat lanjut usia dan yang sudah memiliki penyakit akut.
“Saya Ketum PBNU mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama warga NU agar wajib hukumnya mengikuti protokol kesehatan, yaitu menjaga kebersihan, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak satu sama lain social distancing dan menggunkan masker itu hukumnya wajib, selalu menggunakan masker di mana pun kita berada,” tuturnya.
Menurut Kiai Said, virus corona 85 persen menyebabkan kematian bagi mereka yang mengidap penyakit akut seperti penyakit jantung, paru-paru, diabetes, dan hepatitis. Pemerintah kembali mengumumkan informasi terbaru terkait jumlah kasus dan data pasien Covid-19 pada Rabu 15 Juli 2020.
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, masih terjadi penularan virus corona di masyarakat yang menyebabkan kasus Covid-19 terus bertambah. Berdasarkan data yang masuk hingga Rabu ini pukul 12.00 WIB, diketahui ada 1.522 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan kini kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 80.094, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.