Jangan Panik, Demam dan Flu Belum Tentu Kena Corona
Merebaknya virus corona (COVID-19) di Indonesia membuat kecemasan yang berlebihan pada masyarakat.
Hal ini terlihat dari sikap yang ditunjukkan masyarakat seperti memborong masker, hand sanitizer, dan lain-lainnya.
Kecemasan atau keparnoan masyarakat ini juga terlihat dari ketakutan mereka bila menderita demam atau flu, mereka sudah menduga-menduga bahwa itu gejala dari corona.
Faktanya, tidak semua gejala demam dan flu mengarah pada terpaparnya virus corona. Hal ini dibenarkan spesialis penyakit dalam RS Adi Husada Undaan Wetan, dr Wewen Siswanto, Sp.PD.
"Memang, 90 persen gejalanya adalah demam, 70 persen flu, tapi yang terakhir ada beberapa orang yang tidak mengalami gejala demam," kata Wewen, Rabu, 11 Maret 2020.
Yang harus menjadi catatan, ujar Wewen, bila gejala demam dan flu disertai dengan sesak napas, karena virus corona ini memang bisa berakibat pada infeksi paru-paru. Infeksi paru-paru ditandai dengan sesak napas.
"Nah, bila ada gejala di atas, lalu pernah kontak dengan orang terkena virus corona, itu perlu diwaspadai. Sebab resikonya besar untuk terpapar virus tersebut," kata Wewen.
Lebih penting lagi, menurut Wewen, menjaga daya tahan tubuh dengan olahraga, makan makanan bergizi dan istirahat.
"Paling penting istirahat, karena kalau badan fit tentu daya tahan tubuh akan meningkat," katanya.
Advertisement