Dokter RS Unair Minta Warga Tak Kucilkan Korban Covid-19
Juru Bicara Satgas Corona RS Unair, dr Alfian Nur Rosyid mengatakan, kepada masyarakat agar tidak mengucilkan atau menghindari pasien yang positif covid-19, serta keluarganya. Hingga saat ini, terdapat lima pasien positif covid-19 yang dirawat di RS Unair.
"Jangan dihindari atau dikucilkan sebaiknya disupport saja. Mereka juga tidak ingin hal tersebut terjadi pada mereka (keluarga pasien)," kata Alfian.
Alfian menjelaskan, ada kemungkinan pasien mendapatkan stigma, terutama bila melakukan isolasi di rumah. Ia menegaskan, dokter tetap memantau pasien sesuai dengan ketentuan, meski pasien berada di rumah.
Misalnya, orang tersebut harus diisolasi di satu ruang tertentu atau di kamarnya. Kamar mandi disendirikan dan peralatan lainnya juga disendirikan.
"Kalau memang keluarganya punya rumah lain atau memiliki pilihan lainnya, sebaiknya tinggal di tempat berbeda. Tapi kebutuhan orang yang diisolasi di rumah tersebut tetap harus diperhatikan," jelasnya.
Kalau pun keluarganya harus tinggal satu rumah karena tidak punya rumah lainnya, ujar Alfian, yang penting masyarakat memberikan dukungan kepada pasien agar cepat sembuh. Misalnya, tidak boleh mengusir pasien itu ke rumah sakit, dan tidak boleh menstigma yang negatif.
Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat tidak mengucilkan keluarga pasien positif covid-19. "Keluarganya kan belum tahu positif atau negatif tapi asumsi masyarakat keluarga tersebut sudah positif karena sudah kontak di dalam rumah. Ini tidak boleh," tegasnya.
Keluarga pasien positif juga tak boleh dilarang ke luar rumah, terutama ketika memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena keluarga tersebut juga butuh membeli kebutuhan pokok untuk makan dan sebagainya.
"Yang penting kalau mereka keluar mengunakan masker. Siapa pun sekarang harus menggunakan masker. Apa lagi keluarga pasien yang positif," tegas Alfian mengingatkan.
Ia berharap masyarakat bisa membantu, misalnya memberi makanan. "Jangan malah ditekan, atau diusir. Ini kan musibah, coba dikembalikan pada diri sendiri. Apakah kalau kita terkena musibah ingin ditekan atau diusir,"tutupnya.
Advertisement