Jangan Gebrak Meja Apalagi Podium, Tahan Emosi dengan Meditasi
Kemampuan setiap orang untuk mengatasi amarah berbeda-beda, tergantung dari lingkungan dan bagaimana pribadi orang tersebut terbentuk. Salah satu contoh, video Prabowo Subianto orasi sambil menggebrak podium saat kampanye di Stadion Kridosono Jogjakarta, Senin 8 April 2019, viral.
Terlepas dari video viral tersebut, Psikolog Sosial Achmad Chusairi mengatakan, ekspresi orang yang sedang marah dengan mengebrak-gebrak meja atau cara kurang baik lainnya, merupakan ekspresi yang negatif dari segi psikologis.
"Orang yang mengekspresikan emosi dengan hal tersebut, sebenarnya ditentukan oleh kemampuan atau historisnya dalam belajar bagaimana mengelolala emosi," ujar Psikolog Klinis Universitas Airlangga ini.
Sebaliknya, kata Achmad Chusairi, bila kita melihat orang yang bisa dengan baik mengekspresikan emosinya, berarti dia punya kemapuan dan cara belajar yang baik untuk mengelola emosi.
"Kenapa orang punya kecenderungan emosi tertentu, karena proses sosialisainya sejak kecil. Orang itu kan belajar dari keluarga, lingkungan atau teman dekat untuk bagaimana mengelola emosi," ujarnya.
Menurut Achmad Chusairi, orang yang memiliki ekspresi emosi negatif akan berdampak pada lingkungan. Seperti, menimbulkan ketegangan, tertekan bahkan orang tersebut bisa dikucilkan dari pergaulan.
Untuk mengatasi ekspresi emosi yang negatif ini, Achmad Chusairi mengatakan, sesorang harus belajar mengelola emosi.
"Maksudnya, yang bersangkutan harus tahu bahwa ada sikap lain yang lebih baik untuk ditunjukan ketika emosi, caranya bisa meditasi atau mengatur teknik pernapasan," jelasnya.
Tapi, Achmad Chusairi menambahkan, orang yang bersangkutan harus sadar dulu bahwa apa yang diekspresikan adalah salah dan mau belajar pola lain yang lebih baik. (pita)