Jangan Dianggap Siksa, Quraish Shihab: Utamakan Keselamatan Jiwa
Perdebatan terkait anjuran Shalat berjamaah termasuk Shalat Jumat hingga muncul fatwa salat di rumah saat wabah Virus Corona sedang merebak, dijawab oleh ulama terkemuka Prof Muhammad Quraish Shihab.
Terkait dengan Virus Corona, Prof Quraish Shihab menjelaskan, semua pihak sepakat bahwa dia membahayakan jiwa manusia.
"Dunia dilanda Virus Corona. Janganlah hal ini dianggap sebagai siksa. Tapi peringatan. Dan peringatan bisa menjadi nikmat.
"Peringatan agar manusia, jangan angkuh. Dan manusia merasakan kelemahannya di hadapan Tuhan. Kita diuji tentang ketaatan kita melaksanakan perintah-Nya, melaksanakan tuntunan agama.
"Salah satu di antara tuntunan agama adalah menuntut kita memelihara jiwa dan kesehatan.
"Dalam memelihara jiwa itu kita hendaknya meneladani, atau paling tidak mengikuti tuntunan mereka yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan jiwa dalam konteks ini adalah para dokter. Ikutilah para dokter.
"Agama Islam mendahulukan kemanusiaan atas keberagamaan. Tidak heran fatwa para ulama mengatakan, tidak wajib melaksanakan Shalat Jumat demi menjaga keselamatan jiwa manusia.
Maka ulama-ulama memberi fatwa, tidak dianjurkan bagi mereka untuk hadir dalam salat-salat berjamaah. Bahkan salat Jumat.
"Dulu pada zaman sahabat nabi pernah terjadi hujan lebat hingga jalan becek. Azan ketika itu diubah redaksinya, kalau dalam azan ada kalimat menyatakan 'Hayya 'alashholaah': Mari melaksanakan salat," katanya.
Dia mengatakan atas dasar itu, maka panggilan azan ketika itu berbunyi: 'Salatlah di rumah kalian masing-masing'.
"Ini bukan berkaitan dengan keselamatan jiwa, tapi berkaitan dengan kesehatan dan kemudahan. Itu pandangan agama," jelasnya.
Pandangan Prof Quraish Shihab itu baru menunjukkan kalau sedan terjadi hujan lebat hingga dianjurkan untuk salat di rumah, tapi dengan terjadinya wabah ini tentu konteks anjuran untuk melaksanakan ibadah salat di rumah tentu akan lebih memiliki argumentasi yang kuat.
Azan di Kuwait Imabu Jamaah Salat di Rumah
Guna antisipasi penyebaran Virus Corona di Kuwait, beberapa masjid di negara tersebut mengimbau jamaahnya untuk salat di rumah.
Sehingga suara azan yang berkumandang di salah satu masjidnya mendapat tambahan lafaz yang berisi imbauan untuk salat di rumah.
Hal itu terlihat dari video yang beredar di berbagai media sosial. Dalam video tersebut, suara azan Salat Jumat dari salah satu masjid di Kuwait menambahkan lafaz 'ash-Shalaatu fii buyuutikum' yang berarti 'salatlah di rumah kalian.'
Lafaz ini sebenarnya pernah digunakan di zaman Nabi Muhammad SAW, khususnya saat terjadi hujan besar di kawasan Makkah.
Sehingga suara azan itu mendapat tambahan lafaz seperti itu. Kini, beberapa masjid di negara tersebut menggunakan lafaz untuk situasi darurat untuk antisipasi penyebaran Virus Corona.
Salah satu akun rohani bernama Islam Cinta dengan akun @Haidar_Bagir yang juga membagikan video tersebut juga menyatakan penambahan lafaz merupakan ijtihad yang sama sebagaimana penambahan lafaz di setiap azan Subuh.
"Dipublikasikan instagram Saudinews & youtube dengan penjelasan sebagai berikut: Azan di masjid Kuwait ditambah anjuran untuk shalat di rumah ("ash-Shalaatu fii buyuutikum"). Ijtihad menarik seperti dulu Sayidina Umar menambahkan kalimat "ash-shallaatu khayrun minan-naum" pada azan shubuh," tulis akun tersebut.