Jangan Cerita Siapa pun, Humor Gus Dur tentang Rakyat KecilÂ
KH Abdurrahman Wahid, tak kehilangan kharismanya dengan humor. Justru humor dan leluconnya, menjadikan komunikasi efektif dalam pelbagai forum.
Di hadapan masyarakat awam, Gus Dur mampu menjadikan humor untuk mengantarkan pengertian dalam ceramahnya. Sejumlah pemimpin dunia pun takluk karena humor-humor Gus Dur. Sehingga, humor tak lepas dari eksistensi orang pesantren yang pernah memipin Indonesia itu.
Ya, bukan Gus Dur kalau tak punya kisah lucu. Nah, kali ini Gus Dur bercerita tentang seorang presiden dan diktator di Amerika Selatan. Karena kekejaman dan keserakahannya, sang diktator dibenci oleh seluruh rakyat.
Suatu hari sang diktator sedang naik kuda mengelilingi ibu kota. Di jembatan, tiba-tiba kuda itu terkejut melihat air sungai yang sangat deras. Si diktator pun jatuh ke sungai dan terseret arus deras.
Kepalanya timbul tenggelam di tengah sungai. Dia beruntung, seorang pengail ikan yang melihat melemparkan tali dan menyelamatkan hidupnya.
Dengan rasa terima kasih sangat besar, sang diktator itu menyatakan kepada pengail miskin siapa dirinya, dan betapa besarnya jasa pengail itu kepada negara, dengan menolong dirinya.
“Jasamu sangat besar. Hadiah apa gerangan yang kau minta karena telah menyelamatkan diriku? Emas, permata, jabatan, perempuan?” tanya si diktator.
Dengan kelugasan orang kecil, pengail itu menjawab: “Satu saja, Paduka. Tolong jangan ceritakan kepada siapa pun bahwa sayalah yang menolong Paduka.”