Jangan Biarkan Rakyat 'Menunggu Godot', Begini Alasan Haedar
"Semua dituntut berkomitmen menjaga politik dari berbagai penyimpangan dan transaksi yang menyebabkan kerugian besar bagi kehidupan bangsa dan negara,” kata Haedar Nashir.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan, dalam memasuki tahun politik 2019 Muhammadiyah berharap semua pihak dapat memelihara keadaban, kebersamaan, kedamaian, toleransi, kebajikan, dan keutamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegera.
“Kontestasi politik tidak perlu menjadi penyebab dan membawa pada situasi keretakkan, konflik, dan permusuhan antar komponen bangsa. Semua dituntut berkomitmen menjaga politik dari berbagai penyimpangan dan transaksi yang menyebabkan kerugian besar bagi kehidupan bangsa dan negara,” ujar Haedar pada ngopibareng.id, Senin 13 Agustus.
Kontestasi politik, lanjut Haedar, juga diharapkan tidak semata-mata ingin sukses meraih kekuasaan, tetapi tidak kalah pentingnya meniscayakan komitmen dan usaha yang sungguh-sungguh dalam mewujudkan idealisme, nilai dasar, dan cita-cita nasional yang luhur sebagaimana telah diletakkan oleh para pendiri bangsa.
“Para pemimpin nasional dari pusat hingga daerah juga diharapkan mengedepankan keteladanan, kebersamaan, kedamaian, dan sikap kenegarawanan yang luhur dalam perikehidupan kebangsaan.|
“Inilah yang penting menjadi komitmen dan visi kenegaraaan para pemimpin, elite, dan segenap komponen bangsa saat ini dan ke depan,” imbuh Haedar.
Hal senada diungkapkannya dalam pidato kebangsaan menyambut Peringatan ke-73 Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu lalu.
Muhammadiyah menaruh sikap positif dan kepercayaan bahwa dengan komitmen, nilai dasar, dan visi kenegaraan yang fundamental maka seluruh kekuatan strategis nasional yaitu pemerintah, partai politik, dan segenap komponen bangsa dapat membangun kesdaran kolektif dan kebersamaan untuk terus memberi harapan positif bagi seluruh rakyat dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Para pemimpin nasional dari pusat hingga daerah juga diharapkan mengedepankan keteladanan, kebersamaan, kedamaian, dan sikap kenegarawanan yang luhur dalam perikehidupan kebangsaan. Berikan rakyat uswah hasanah, kegembiraan, dan harapan positif untuk hidup lebih baik serta terjamin hak-haknya selaku pemberi mandat kedaulatan di Republik ini,”tegas Haedar.
Haedar berpesan agar jangan biarkan rakyat yang penuh nestapa tetapi masih memiliki harapan itu seolah menunggu godot.
“Semoga Allah SWT melimpahkan anugrah-Nya yang terbaik bagi bangsa dan negeri tercinta Indonesia, sehingga menjadi Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,”pungkas Haedar.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, Rektor UMM, Fauzan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan 'Aisyiyah se Indonesia, serta perwakilan rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). (adi)