Jangan Asal Pilih Pasangan, Konsep Aisyiyah Raih Keluarga Sakinah
Ketua Majelis Tabligh PP ‘Aisyiyah Cholifah Sukri mengatakan, di antara tanda kasih sayang Allah adalah dengan menciptakan makhluk-Nya berpasang-pasangan. Pernikahan, diatur syariat bukan hanya sebagai pranata untuk menjaga kelangsungan hidup, tetapi juga untuk membangun keturunan yang beriman dan bertaqwa.
"Namun, pernikahan tidak lantas dapat menghasilkan keturunan yang baik jika tidak dilakukan secara matang, apalagi jika keluarga harmonis yang sakinah mawadah warahmah tidak tercipta. Karena itu, muda-mudi dan orangtua agar selektif memilih pasangan. Agama dan akhlak, harus menjadi pertimbangan utamanya," kata Ketua Majelis Tabligh PP ‘Aisyiyah Cholifah Sukri.
“Jadi kalau ada perempuan cantik, kaya, nasabnya bagus tapi agamanya kosot, pertimbangkan dulu. Jadi agama itu pertimbangan utama seseorang, karena agamalah yang membuat kehidupan tentram,” pesannya dalam pengajian daring kolaborasi Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dan Majelis Tabligh PP ‘Aisyiyah, belum lalam ini.
Menyampaikan hadis Nabi, Cholifah menyebut bahwa calon pasangan dilihat berdasarkan harta, nasab, kerupawanan dan agama. Pengamalan akhlak atas pemahaman agama, harus dilihat lebih dulu untuk mewujudkan keluarga yang sakinah.
Pertimbangan kepantasan atau kesamaan visi juga dianggap penting agar di tengah jalan tidak terjadi hal-hal tak terduga yang mengancam terwujudnya keluarga sakinah.
“Jadi pernikahan itu bukan sebatas mengawinkan individu lho, tapi juga keluarga besar di antara keduanya. Jadi kita tidak bisa menghindarkan diri dari budaya pada masing-masing pasangan. Jadi pernikahan budaya antara satu dengan yang lain,” ujarnya.
Karena itu, dalam memilih pasangan Cholifah juga berpesan agar memperhatikan kejujuran calon pasangannya. Sebab, jika seseorang gemar berbohong, maka kehidupan rumah tangga akan mudah dimanipulasi.
“Pernikahan itu akad yang sangat kuat. Mitsaqan ghalidza, doanya itu sama nini nini lan mintuno. Sudah lemah tapi saling bergandengan,” tuturnya, tegas.