Jangan Anggap Sepele Penyakit Pengapuran Tulang di Usia Lanjut
Bagi beberapa orang berusia lanjut, kondisi tulang juga mengalami penurunan. Selan faktor usia, kondisi tulang juga bisa disebabkan faktor adanya pengapuran tulang. Hal ini sering kali muncul tanpa gejala. Akan tetapi, jika kondisi ini menyebabkan terjadinya kerusakan pada struktur di sekitarnya, seperti otot dan ligamen, gejala berupa nyeri dan munculnya benjolan pun dapat terjadi.
Pengapuran juga kerap terdeteksi saat dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan rontgen tulang. Kondisi ini dapat diatasi dengan beberapa hal, salah satunya dengan mengubah gaya hidup yang lebih sehat.
Berikut beberapa gejala pengapuran tulang yang harus diwaspadai, karena kondisi ini tidak bisa dianggap sepele.
Definisi Pengapuran Tulang
Osteoarthritis atau osteoatritis (OA) merupakan peradangan pada sendi yang diakibatkan oleh kerusakan tulang rawan, yaitu bantalan halus yang melindungi bagian ujung tulang. Kondisi ini kemudian dapat menimbulkan rasa nyeri atau sakit dan kekakuan pada persendian.
Osteoarthritis adalah penyakit yang bisa menyerang sendi di bagian tubuh mana pun. Namun, osteoarthritis atau pengapuran sendi lebih sering terjadi pada tangan atau jari tangan, lutut, pinggul, serta tulang punggung. Penyakit ini pun umumnya berkembang secara bertahap dan semakin memburuk seiring waktu. Osteoarthritis bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan.
Perbedaan Osteoporosis dan Osteoarthritis
Banyak orang yang beranggapan bahwa masalah penyakit sendi yang diakibatkan oleh osteoarthritis itu sama dengan osteoporosis. Walaupun sama-sama merupakan jenis penyakit yang bisa menurunkan kualitas hidup seseorang. Namun, kedua penyakit ini memiliki perbedaan.
Osteoarthritis adalah peradangan di sekitar tulang rawan sendi, sedangkan osteoporosis adalah menurunnya kepadatan tulang. Yang mana, osteoporosis membuat kekuatan tulang berkurang sehingga dapat menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami patah tulang. Dan osteoarthritis dapat terjadi akibat tulang rawan yang melapisi ujung tulang di persendian mengalami “keausan” seiring bertambahnya usia.
Penyebab Pengapuran Tulang
1. Obesitas
Memiliki berat badan yang tidak proporsional bukan hanya berisiko mengalami berbagai komplikasi penyakit saja. Melainkan juga berisiko mengalami masalah tulang dan sendi. Karena, bobot badan yang berat akan memberikan tekanan yang semakin besar pula terhadap sendi.
2. Cedera
Cedera juga bisa meningkatkan risiko pengapuran sendi. Cedera yang dialami ini bisa karena olahraga maupun kecelakaan. Misalnya, cedera lutut saat sedang bermain sepak bola, bisbol, dan basket. Jenis-jenis olahraga ini memang sangat berisiko mengalami cedera lutut yang parah.
3. Kelainan tulang
Kelainan tulang juga dapat meningkatkan risiko osteoarthritis akibat adanya gangguan di tulang rawan. Kelainan tulang ini bisa disebabkan oleh kurangnya nutrisi, gaya hidup, cedera atau patah tulang.
4. Jenis makanan tertentu
Selain itu, ada beberapa makanan yang dapat memicu kondisi pengapuran tulang.
a. Konsumsi garam
Tubuh memang membutuhkan garam, tapi terlalu banyak mengonsumsi garam akan menimbulkan sejumlah masalah. Terlalu banyak garam dalam tubuh bisa memicu peradangan, termasuk peradangan sendi.
Ketika kadar natrium meningkat, tubuh akan mengalami retensi cairan. Ini dapat menyebabkan pembengkakan sendi. Pembengkakan sendi bisa memperburuk osteoatritis.
b. Gula
Gula, khususnya gula olahan bisa memicu peradangan. Gula yang diproses dapat memicu pelepasan sitokin, yang bertindak sebagai pembawa pesan inflamasi dalam tubuh. Gula olahan ini seperti minuman manis, termasuk soda, teh manis, kopi dengan aneka rasa, dan beberapa minuman jus.
Karbohidrat yang kaya gula, seperti kue olahan, permen, dan beberapa jenis roti juga dapat mengubah respons kekebalan tubuh terhadap penyakit. Reaksi ini dapat memperburuk peradangan dan membuat persendian terasa lebih lemah.
c. Gorengan
Gorengan sangat tinggi lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko peradangan. Lemak jenuh ini dapat memperparah osteoatritis. Selain itu, konsumsi gorengan juga dikaitkan dengan risiko obesitas. Sementara obesitas dapat menyebabkan kaki dan lutut menopang lebih banyak beban. Obesitas juga akan meningkatkan risiko osteoarthritis dengan mempercepat kerusakan tulang rawan sendi.
Minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan juga menciptakan reaksi kimia dalam tubuh dan dapat meningkatkan kolesterol. Konsumsi gorengan menjadi risiko terbesar untuk penyakit jantung.
d. Tepung putih
Tepung putih merupakan salah satu produk gandum yang telah melalu banyak proses. Jenis tepung ini hampir memiliki sedikit vitamin dan mineral. Karena alasan ini, tepung putih dianggap sebagai kalori "kosong". Produk gandum olahan atau tepung putih seperti roti putih bisa merangsang respons peradangan tubuh.
Mengonsumsi karbohidrat olahan seperti tepung putih bisa memicu peradangan pada sendi. Karbohidrat olahan juga dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih besar. Untuk menghindari ini, pilihlah biji-bijian utuh jika memungkinkan. Hindari juga produk roti yang banyak melalui pemrosesan.
e. Alkohol
Alkohol dapat menyebabkan osteoatritis jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Alkohol dapat memicu peradangan pada sendi. Minum alkohol, terutama bir, dapat menyebabkan flare-up karena kadar purin yang tinggi dalam produk alkohol komersial.
Juga, sebagian besar obat radang sendi akan berinteraksi dengan alkohol, yang memengaruhi efektivitas obat dan bisa berbahaya.
Faktor Risiko Pengapuran Tulang
Penyebab pengapuran tulang belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya pengapuran tulang.
1. Faktor usia
Faktor usia memengaruhi kemungkinan seseorang terkena pengapuran tulang akibat osteoarthritis. Hal ini karena kondisi sendi dan kekuatan tulang umumnya akan menurun seiring pertambahan usia.
2. Aktivitas sehari-hari
Padatnya aktivitas dan rutinitas sehari-hari juga memungkinkan sendi mendapat tekanan berlebih dalam jangka waktu lama. Misalnya, aktivitas mengangkat benda berat secara terus-menerus, berisiko menimbulkan cedera yang memicu terjadinya osteoarthritis penyebab pengapuran tulang.
3. Riwayat penyakit
Beberapa jenis penyakit, seperti diabetes dan hemokromatosis, dapat menyebabkan pengapuran tulang akibat osteoarthritis. Obesitas juga dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini, karena adanya beban berlebih pada sendi-sendi yang menahan berat tubuh.
Gejala Pengapuran Tulang
Beberapa gejala yang mungkin ditimbulkan saat Anda mengalami pengapuran tulang adalah sebagai berikut.
1. Nyeri sendi dan kekakuan
Sendi yang terkena mungkin sakit atau nyeri selama bergerak atau setelahnya. Selain itu, kekakuan sendi mungkin paling terlihat saat bangun tidur atau setelah tidak aktif.
2. Pembengkakan
Pembengkakan di sekitar sendi juga akan dialami oleh penderita pengapuran tulang. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh peradangan jaringan lunak di sekitar sendi.
3. Hilangnya fleksibilitas
Seseorang yang mengalami pengapuran tulang juga mungkin tidak dapat menggerakkan sendi melalui berbagai gerakannya.
4. Sensasi kisi
Penderita pengapuran tulang mungkin akan merasakan sensasi kisi-kisi saat menggunakan sendi, dan mungkin mendengar bunyi letupan atau derak.
5. Taji tulang
Potongan tulang ekstra ini, yang terasa seperti benjolan keras, dapat terbentuk di sekitar sendi yang terkena.
Stadium Pengapuran Tulang
Penyakit pengapuran tulang juga memiliki stadium, di antaranya:
1. Stadium 0
Stadium 0 disebut juga dengan kondisi normal atau sendi yang masih sehat dan tidak menunjukkan adanya kerusakan.
2. Stadium 1
Stadium ini ditandai dengan kerusakan minor pada sendi dan adanya pertumbuhan taji tulang di ujung sendi. Penderitanya pun umumnya tidak mengalami rasa nyeri atau tidak nyaman pada sendi.
3. Stadium 2
Stadium ini ditandai dengan taji tulang yang lebih besar, meski ruang di antara tulang tampak normal. Pada tahap ini, umumnya seseorang sudah mulai mengalami gejala nyeri sendi.
4. Stadium 3
Pada tahap ini sudah jelas terlihat adanya kerusakan pada tulang rawan dan ruang antara tulang terlihat menyempit. Rasa nyeri umumnya semakin terasa, terutama saat berlari, berjalan, berlutut, atau membungkuk.
5. Stadium 4
Pada tahap ini, ruang antar tulang sangat berkurang dan tulang rawan semakin hilang. Kondisi ini menyebabkan peradangan kronis dan rasa nyeri yang semakin besar.
Bahaya Penyakit Pengapuran Tulang
Pengapuran tulang tidak bisa disepelekan begitu saja, karena bila tidak di atasi akan menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti:
1. Gangguan Tidur.
2. Gangguan Kecemasan.
3. Depresi.
4. Kematian jaringan tulang.
5. Infeksi pada sendi.
6. Saraf terjepit pada tulang belakang.
Keenam komplikasi penyakit di atas dapat dipicu oleh pengapuran sendi yang dapat menurunkan kualitas hidup. Karena, penderitanya tidak bisa menjalani rutinitas sehari-hari secara normal seperti sedia kala akibat gerak tubuh yang terbatas.
Cara Mengatasi masalah Pengapuran Tulang
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan akibat pengapuran tulang, di antaranya:
1. Menurunkan berat badan
Kelebihan berat badan diketahui bisa memengaruhi kesehatan sendi, terutama sendi di bagian tungkai, karena sendi di bagian tersebut harus menopang beban tubuh lebih berat.
Sendi yang mengalami tekanan berlebihan dapat memperburuk pengapuran tulang yang diderita. Oleh karena itu, cobalah berbagai cara untuk menurunkan berat badan.
2. Berolahraga secara rutin
Olahraga secara rutin penting dilakukan untuk menguatkan otot-otot di sekitar sendi yang mengalami pengapuran. Hal ini akan membuat sendi menjadi lebih stabil, sehingga dapat mengurangi tingkat keparahan osteoarthritis.
Pastikan olahraga yang dilakukan tidak berlebihan karena justru akan memperburuk masalah yang diderita.
3. Mengompres dengan air hangat atau dingin
Pengapuran tulang akibat osteoarthritis dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Oleh karena itu, gunakan kompres hangat atau air dingin untuk meringankannya.
Penggunaan kompres hangat bermanfaat untuk melemaskan otot, sedangkan kompres dingin dapat meredakan kram dan nyeri otot.
4. Memakai obat pereda rasa sakit
Pemakaian obat pereda sakit berupa krim atau gel yang dijual bebas di apotek juga bisa dilakukan. Krim atau gel pereda rasa sakit cocok dipakai pada sendi yang dekat dengan permukaan kulit, seperti persendian pada lutut dan jari-jari.
Beberapa terapi alternatif seperti terapi lintah dipercaya dapat meredakan nyeri. Namun, karena masih memerlukan penelitian lebih lanjut, sebaiknya tidak melakukannya tanpa pengawasan dokter.
5. Menggunakan alat bantu
Alat bantu, seperti tongkat, dibutuhkan untuk memudahkan penderita pengapuran tulang saat beraktivitas. Penggunaan alat bantu umumnya digunakan untuk kondisi kerusakan tulang dan sendi yang cukup parah. Namun, untuk menentukan jenis alat bantu yang tepat, sebaiknya konsultasikan ke dokter.