“Jangan Ada Yang Bilang Saya Membuang Yang Namanya Whisnu“
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengucapkan terima kasih kepada Whisnu Sakti Buana yang telah mendampingi Tri Rismaharini selama 10 tahun.
Whisnu adalah salah satu nama bakal calon wali kota setempat. Namun, Megawati memutuskan tidak memilih Whisnu, putra mantan Sekjen PDIP almarhum Soetjipto Soedjono tersebut. Wisnu adalah kader PDIP asli, mantan Ketua DPC PDIP Surabaya yang sekarang menjadi Wakil Wali Kota Surabaya
DPP PDIP merekomendasikan Eri Cahyadi-Armuji untuk maju di Pilkada Surabaya, seperti yang diumumkan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani saat pengumuman calon kepala daerah Gelombang V secara virtual di Jakarta, Rabu.
"Saya sudah bilang sama Pak Sekjen, ada hal-hal yang tidak bisa menghindar. Di situ saya lihat Mas Wishnu. Tolong ditunjukkan," kata Megawati meminta agar Whisnu yang hadir secara virtual bersama jajaran DPD PDIP Jawa Timur diberi spotlight.
Whisnu lalu membuka maskernya untuk bisa bicara dengan Megawati.
"Aku terima kasih banget loh sama Whisnu," kata Megawati.
Dengan suara menahan haru, Megawati lalu berkata, "Aku tahu pasti kamu yo kelingan (teringat, red.) sama Pak Tjip. Makanya, saya sengaja suruh datangkan yang namanya Bambang Pacul sama Pak Djarot Saiful Hidayat, ada juga Mbak Puti. Jangan ada yang bilang Ibu Mega itu membuang yang namanya Whisnu. Tidak!" kata Megawati.
Whisnu tampak di layar tak bisa berkata, bibirnya tampak bergetar menahan emosi.
"Nah, ini saya berhadapan sama kamu. Tidak akan saya buang. Terima kasih selama ini membantu Mbak Risma," kata Megawati.
Whisnu lalu tampak mengepalkan tangan ke dada, sepertinya terharu atas pesan Megawati kepadanya.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto lalu mengatakan bahwa Whisnu adalah putra mantan Sekjen PDIP Soetjipto yang dikenal sebagai sosok pejuang.
"Ibu Ketua Umum sampai terharu dan mengucapkan terima kasih kepada Mas Whisnu atas kerjanya selama dua periode mendampingi Bu Risma," kata Hasto.
Hasto melanjutkan, "Buat Mas Whisnu, terima kasih telah bekerja bersama Bu Risma membangun Surabaya. Pengabdian itu bukan hanya di eksekutif, melainkan di struktur partai dan legislatif." (ant/riz)
Advertisement