'Janda Desa' Jadi Primadona Bakmi Janda
Kedai Bakmi Janda kini tengah viral dan banyak dicari oleh masyarakat khususnya warga Surabaya. Hampir seminggu di buka, kedai milik Jamilla Juminten (JJ) ini masih terus menjadi primadona, bahkan membuat penasaran semua orang yang ada di luar kota.
Hal ini terbukti ketika tim ngopibareng.id datang ke kedai tersebut, Jumat 13 Juli 2018. Antrean panjang pun terlihat ketika kita memasuki kedai yang berlokasi di Jalan Raya Jemursari 76 blok C 38 ini.
Meraka rela antre demi bisa merasakan Bakmi Janda ini. Sekilas mie ayam yang disuguhkan tak beda jauh dengan mie ayam lain. Tapi, kenikmatannya bertambah karena diracik dan dilayani oleh janda-janda yang berdandan cantik.
"Bakmie Janda ini kami sendiri yang buat. Karena kita benar-benar mengutamakan kualitas bahan makanan," ungkap JJ.
Sesuai dengan nama belakang kedai 'Janda', menu makanan kedai itu dibuat dengan berbagai singkatan 'janda' yang unik. Seperti nama menu andalannya yaitu Bakmi JAHOT (JAnda HOT) dan Bakmi JASA (JAnda deSA).
"Yang paling laris adalah menu Bakmi JAnda deSA. Mienya berwarna hijau. Warna hijau dihasilkan dari sawi. Selain itu Bakmi JAnda DeSA terdapat dua toping yakni jamur dan ayam serta tambahan kuah dari rebusan ayam, jadi lebih sehat," jelas JJ.
"Kami juga tidak memakai pengawet, pengembang, dan pewarba buatan. Bakmi kami juga halal," tambahnya.
Rumah makan berlantai dua ini juga menyuguhkan pelayanan yang sangat unik. Dimana para pelayannya mengenakan pakaian cosplay berbagai karakter. Meski begitu, JJ mengaku jika para pelayan itu tidak memakai pakaian cosplay setiap hari, hanya seminggu dua kali saja.
"Pakaian cosplay kita gunakan hanya untuk seru-seruan saja. Waktu pembukaan itu kami menggunakan tema pembantu, pembantu Jepang, Korea, dan Pancis. Berikutnya kita mau pakai baju polisi, pakai kimono hingga pilot. Tapi itu nggak setiap hari, hanya seminggu dua kali aja, harinya kami acak," jelas JJ.
Di tengah kesuksesan Bakmi Janda sekarang, tentu banyak juga orang yang menganggap JJ hanya mencari sensai dengan menggunakan kata 'janda'. Bahkan JJ juga mengaku banyak yang nyinyir dengan usahanya itu.
"Yang nyinyir banyak, saya dibilang jual janda juga lah. Padahal kan tidak, niat saya hanya ingi membangun usaha. Kalo saya ada niatan jelek ya saya nggak buka kedai ini lah," ujar JJ dengan menggunakan logat Manado.
JJ pun lantas menceritakan, nama Janda tercetus saat dirinya bersama ketiga orang temannya yang berstatus janda sedang memasak di dapur seusai pulang dari gereja. Sebelumnya JJ tidak ada pikiran ingin membuat usaha bakmi yang diberi nama janda.
"Mama dari belakang bilang 'yang masak kok janda semua' dari situlah ide menamakan usaha Bakmi Janda," urainya.
Dari sebuah usaha yang ia dirikan setahun lalu ini, JJ ingin menyampaikan pesan bahwa Janda juga bisa berkreasi dan menghasilkan uang sendiri dari usahanya.
"Disini saya ingin membuktikan bahwa janda itu bisa mandiri. Kedepan saya akan menambah pegawai yang tentunya berstatus janda agar mereka bisa menyekolahkan anaknya," pungkasnya. (amm)