Usai Jambret HP di Dukuh Kupang, Korban Ditendang Kepalanya Luka
Polretabes Surabaya menangkap pelaku penjambretan di sekitar Jalan Dukuh Kupang. Pelaku telah menyebabkan korban terluka parah di bagian kepala. Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial Twitter.
Kanit Jatanras Satreakrim Polrestabes Surabaya, Iptu Agung Kurnia Putra mengatakan, pelaku yang berhasil ditangkap anggotanya tersebut bernama, Joshiko Lutfian Ramadan, 18 tahun, warga Jalan Pakis Gunung, Surabaya.
“Pelaku beraksi bersama seorang temanya yang saat ini masih DPO, berinisial A, sementara kita masih melakukan pencarian dan pendalaman. Pelaku diamankan di rumahnya,” kata Agung kepada awak media, Senin, 8 Februari 2020.
Agung mengungkapkan, ketika menjambret korban, Sri Wulandari, 18 tahun, warga Jalan Dukuh Pakis, tersangka Joshiko bertindak sebagai eksekutor, dan temanya yang masih DPO, menjadi sopirnya.
“Modus operandinya, Joshiko bertugas sebagai eksekutor, jadi dia yang dibonceng. Kemudian pelaku menarik paksa tangan korban yang terlihat lemah, atau yang terlihat lengah,” jelasnya.
Dari tangan tersangka, unit Jatanras Satreakrim Polrestabes Surabaya, berhasil mengamankan satu sepeda motor yang digunakan oleh Joshiko saat menjambret, dan dua hp milik pelaku.
“Hasilnya untuk keperluan sehari-hari, rata-rata yang dijambret HP, dijerat dengan pasal 365 KHUP, tindak pidana pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” ucapnya.
Sebelumnya ramai di Twitter, seorang perempuan muda di Surabaya menjadi korban penjambretan di Jalan Dukuh Kupang. Pelaku tak mencoba kabur dan malah sempat menyakiti saat dikejar korban.
Video viral tersebut disebarkan oleh korban melalui akun Twitter pribadinya @ciwuuul, pada Senin, 1 Februari 2021. “Waktu itu, Jumat, 30 Januari 2021, jam 21.30, saya dari kos teman saya di Darmo, mau pulang ke kosan. Nggak biasanya saya lewat Dukuh Kupang, malam-malam sebelumnya saya selalu lewat underpass,” tulis Sri.
Karena merasa takut, korban yang saat itu bermain HP hendak memasukanya ke dalam tas. Namun belum sempat masuk, telepon genggam tersebut dirampas pengendara lain. Setelah HP-nya dirampas, korban yang belum menyadari jika dirinya telah dibegal pun berusaha mengejar pelaku. Sri merasa jika dua orang tersebut bercanda, karena ekspresi mereka yang tertawa.
“Mereka ini mabuk ya? Kok ketawa terus melihat saya?, dalam hati saya. Mereka langsung menendang saya keras sekali sampai saya terlempar, sampai jatuh tersungkur di tanah pinggir jalan,” ucapnya.