Jambore Pramuka Sedunia di Korea Selatan Diterpa Gelombang Panas
Ratusan peserta Jambore Pramuka Dunia berkumpul di Kota Buan, Korea Selatan, mengalami sakit akibat terpapar suhu panas yang ekstrem. Jambore yang dibuka pada Rabu, 2 Agustus 2023, tersebut berlangsung hingga 12 Agustus 2023, dilansir dari The Guardian.
Jambore Pramuka
Panitia penyelenggara Jambore Pramuka Seduni ke-25 itu, menyebut sedikitnya ada 43 ribu anggota pramuka yang datang dari 158 negara, mengikuti jambore dunia itu. Sedikitnya 400 orang membutuhkan perawatan dengan gejala akibat terpapar suhu panas, seperti pusing, mual dan kelelahan.
Jumlah pasien yang tumbang lebih banyak, mencapai 800 orang di hari pertama jambore. Pada malam pembukaan, sedikitnya 108 peserta mengalami gangguan kesehatan akibat suhu panas dan dilarikan ke rumah sakit.
Jambore pramuka berlangsung dengan tenda di tanah lapang dengan suhu sekitar 35 derajat Celsius, diperkirakan hingga akhir pekan.
Dalam jambore yang dihadiri oleh Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, juga turut mendapat perhatian dari Inggris. Sebab kontingen pramuka asal Inggris tercatat paling banyak, mencapai 4.500 pramuka.
Rancang Ulang Acara
Akibat gelombang panas, penyelenggara jambore diminta agar meniadakan acara sampingan dengan banyak peserta. Menteri Dalam Negeri Lee Sang min mengeluarkan imbauan untuk menerapkan sejumlah upaya penyesuaian.
Di antaranya penyesuaian acara, penambahan ambulans, dan rumah sakit bergerak. Ia juga meminta agar ada pemeriksaan di fasilitas kesehatan, dan tambahan pendingin ruangan di dalam bus angkutan.
Korea Selatan sendiri sedang mengalami gelombang panas. Pemerintah mengeluarkan peringatan di level tertinggi untuk yang pertama kali selama empat tahun terakhir, mengikuti suhu yang mencapai 39 derajat Celsius.
Sedikitnya 23 orang meninggal di seluruh wilayah dampak dari gelombang panas. Jumlahnya meningkat tiga kali dibandingkan masa yang sama tahun lalu.