Jemaah Thoriqoh Naqsyabandiyah Kediri Siap Menangkan Dito-Dewi
Pengasuh pondok pesantren Al-Harun, kiai Abdul Kodir Junaidi atau akrab disapa Gus Jajan, mengintruksikan kepada seluruh jemaah Thoriqoh Naqsyabandiyah yang tersebar di 3 wilayah yakni Kecamatan Banyakan, Grogol, dan Tarokan, Kabupaten Kediri, untuk ikut berperan serta memenangkan pasangan calon (paslon) Hanindhito Himawan Pramono-Dewi Maria Ulfa atau Dito-Dewi.
Pernyataan ini disampaika usai pertemuan para pengurus pondok pesantren dan tokoh agama secara langsung dengan Dito, pada Jumat, 11 November 2020. "Bentuk dukungan jemaah Thoriqoh Naqsyabandiyah tidak sama dengan jemaah lainnya. Ketika kiai menyatakan dukungannya, jemaah dan keluarganya juga ikut mendung. Di sini jemaah sekitar 2.000 meliputi tiga kecamatan," terang Gus Jajan.
Dia pun mengemukakan alasanya mendukung Dito karena program yang ditawarkan terkait pemberdayaan pondok pesantren serta perbaikan nasib para guru madin dan maderasah sangat bagus.
"Programnya bagus, terutama untuk pondok pesantren, maaf ya ini tidak sama seperti bupati sebelumnya. Kelihatanya ini fokus, presentasinya lebih banyak ke ponpes (pondok pesantren). Saya salut seperti bantuan ke pondok, untuk guru madin, guru madrasah serta santri," puji Gus Jajan.
Ia berharap program yang ditawarkan tersebut bisa terwujud begitu Dito-Dewi memenangkan Pilkada 2020 melawan kotak kosong. Dengan begitu, lanjut Gus Jajan, ponpes bisa semakin maju dibandingkan sebelumnya.
Sementara itu, Dito merasa bersyukur bisa berdialog dan mengikuti deklarasi bersama para kiai serta perwakilan tokoh agama tersebut. Menurutnya, hubungan pemerintah daerah dengan para pengasuh ponpes harus saling bersinergi.
"Harus saling bersimbiosis mutualisme, jadi apalagi sebentar lagi ada bandara. Supaya dampak sosial dengan adanya pembangunan bandara tidak terlalu terasa secara aignifikan, maka saya rasa yang bisa membentengi ini adalah ponpes. Dengan adanya bandara itu, nanti ada pengaruh budaya barat dari luar. Karena itu diperlukan masukan dari para kyai, masayekh, gawagis, para habait dan lainya," terang putra Sekretaris Kabinet, Pramono Anung itu.
Dito saat ini tengah mengupayakan sedang menggandeng pihak ketiga untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para santri. Pelatihan dan pendampingan ini nantinya terfokus pada 4 sektor, antara lain peternakan, pertanian, pariwisata dan UMKM.
"Pendampingan kepada para santri yang ingin berusaha, melalui program Pesantren Partneship," ujar pria berusia 28 tahun ini.
Advertisement