Jemaah Salat Jumat di Masjid Ampel Tak Terapkan Protokol
Dari awal pandemi Covid-19 terdeteksi di Surabaya, pengurus Wisata Makam Sunan Ampel, tetap menggelar salat jemaah di Masjid Agung Sunan Ampel. Menurut pengelola, mereka tak dapat memaksakan jemaah untuk menerapkan protokol kesehatan saat melakukan salat.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lapangan, ketika berlangsung salat Juat, pada 7 Agustus 2020, di Masjid Agung Sunan Ampel, jemaah yang datang tampak banyak tapi tak sampai memenuhi seluruh bangunan.
Di dalam bangunan masjid, para jemaah sangat disayangkan karena tidak menerapkan jaga jarak atau physical distancing. Mulai dari tempat berwudhu hingga di area salat, jemaah terlihat saling berdekatan.
Ketua takmir Masjid Agung Sunan Ampel, Zainal Abidin mengatakan bahwa pihaknya telah mengimbau para jemaah agar menerapkan physical distancing saat berada di area masjid.
“Untuk kegiatan yang sifatnya masjid seperti salat tidak pernah tutup. Sebenarnya sudah kami terapkan (physical distancing), (tapi) kita tidak bisa (memaksakan) seluruhnya harus gini (mengikuti),” kata Zainal, saat dikonfirmasi Ngopibareng.id.
Zainal beralasan jika jemaah yang melakukan salat berbeda-beda latar belakang. Oleh karena itu, pihaknya mengaku kesulitan saat akan memberlakukan protokol kesehatan selama sholat berlangsung.
“Di (Masjid Agung Sunan) Ampel sini (jemaahnya) majemuk, jadi kita di sini untuk menyatukan umat lah. Kamu punya pendidikan aqidah seperti ini, ya udah kita jalani, kita tidak menyinggung,” ucapnya.
“Hingga kalau menerapkan (protokol) seperti itu, berdasarkan keyakinan mereka sendiri saja. Kita kan tiak bisa mengimbau seperti itu, kita cuman menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” imbuh Zainal.
Perlu diketahui, selain tak adanya physical distancing ketika salat Jumat tengah berlangsung, para jemaah selesai salat pun tampak bergerombol di pintu keluar masjid untuk mengambil alas kakinya masing-masing.