Jamaah Harlah Bumi Shalawat Membludak
Surabaya: Peringatan Hari Lahir Pondok Pesantren Bumi Shalawat pimpinan KH Agoes Ali Masyhuri, tahun ini, dihadiri puluhan ribu jamaah. Diperkirakan, jumlahnya dua kali lipat dari acara yang sama tahun lalu.
Yang menarik, peringatan harlah yang dibarengkan dengan haul (peringatan kematian) ini dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh. Hadir Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Kapolda Jatim Irjen Pol Mahfudz Arifin, Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dan Bupati Sidoarjo Saiful Illah.
Sedangkan para tokoh masyarakat yang hadir adalah mantan Mendikbud Mohamad Nuh, mantan Gubernur Jatim Imam Utomo, dan Rektor Unair Prof Dr Mohamad Nasih. "Saya nggak tahu apa maksud Romo Kiai Ali Masyhuri ini? Peringatan hari lahir yang bahagia digabung dengan haul, peringatan kematian yang sedih," kata M Nuh saat memberi sambutan mewakili santri Gus Ali.
Harlah dan haul ini menghadirkan Habib Syeich dengan kelompok shalawatnya. Karena itu, selain jamaah Gus Ali --demikian KH Agoes Ali Masyhuri-- yang emmang jumlahnya sudah puluhan ribu juga dibanjiri para sechermania. Acara yang berlangsung lingkungan ponpes di Lebo Sidoarjo, Senin malam (22/5) berlangsung meriah.
Para tokoh yang hadir diberi kesempatan memberi sambutan di sela-sela lantunan shalawat. Cak Imin --panggilan akrab Muhaimin Iskandar-- mengusulkan agar shalawat dan lagu ya lal wathan selalu dinyanyikan bersama lagu Indonesia Raya.
Ia pun sempat memperkenalkan Gus Ipul yang kini disebut-sebut menjadi calon gubernur kepada para jamaah. "Jangan lupa dengan nama Gus Ipul," katanua saat menyebut Wagub yang hadir. Apakah ini sinyal PKB akan mengusung Gus Ipul dalam Pilgub 2018 mendatang? Belum ada konfirmasi.
Sedangkan Kapolda Jatim ingin menggelar shalawat Habib Syeikh ini di Mapolda Jatim. "Cuma minta waktunya ternyata susah banget. Saya ingin Habib Syeikh bershalawat di Mapolda dan seluruh Mapolres se Jatim," katanya.
Ia menegaskan bahwa dengan shalawat ini merupakan media yang bagus untuk mempersatukan bangsa. Jika situasinya seperti ini, bangsa ini tidak mungkin bisa dipecah-pecah oleh pihak lain.
Sebelum cara selesai, Gus Ali yang juga Syuriah PWNU Jatim ini memberikan ceramah pengajian. (frd)