Jamaah Haji Indonesia dapat Perlakuan Khusus, Ini Kebijakan Arab Saudi
"Jemaah juga tidak perlu menenteng sendiri koper, tapi langsung diantarkan ke kamar jemaah," kata Sri Ilham Lubis.
Jamaah haji Indonesia akan mendapatkan perlakuan istimewa setibanya di Bandara Jeddah dan Madinah, Arab Saudi. Perlakuan istimewa tersebut sebagai apresiasi atas ketertiban yang ditunjukkan jemaah haji Indonesia selama ini.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis, menerangkan keistimewaan itu antara lain, jemaah haji Indonesia akan dibuatkan jalur khusus yang tidak tercampur dengan jemaah negara lain.
"Jemaah juga tidak perlu menenteng sendiri koper, tapi langsung diantarkan ke kamar jemaah," kata Sri, dikutip ngopibareng.id, dari situs resmi Kemenag RI, Selasa (29/5/2018).
Tak hanya itu, keistimewaan itu juga terkait penerapan proses rekam biometrik di 13 embarkasi Tanah Air. Selama ini, perekaman dilakukan di bandara kedatangan di Arab Saudi.
"Hal tersebut tentu melelahkan bagi jemaah yang baru saja turun dari penerbangan berjam-jam," kata dia.
Proses biometrik itu, kata Sri, memakan waktu lama karena selain sidik jari, juga dilakukan perekaman biometrik retina mata.
Jemaah juga harus menunggu pemeriksaan bagasi dengan sinar-x, serta pemeriksaan kesehatan terkait kepatuhan menjalani vaksin meningitis.
"Tahun pertama diterapkan pemberangkatan langsung dari bandara kita (di Indonesia) langsung ke hotel (di Tanah Suci)," kata Sri.
Terkait pemondokan di Mekah, jemaah haji Indonesia tersebar di tujuh wilayah yaitu Aziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, Syisyah, Raudhah, dan Rei Bakhsy.
"Sedang selama di Madinah, pondokan jemaah Indonesia seluruhnya berada di Markaziah atau di dalam King Faisal Road," ucap Sri. (adi)