Jamaah Haji Diminta Fokus Ibadah, Saudi Larang Bicara Politik
Kerajaan Saudi bersama sekutunya, mengingatkan negara-negara berpenduduk Muslim khususnya di Timur Tengah. Menteri Urusan Media Saudi, Turki Al-Shabanah, mendesak jemaah haji untuk fokus pada ibadah haji saja dan menahan diri dari "mengangkat isu-isu politik atau ajaran doktrinal" selama musim haji berlangsung.
Usai pertemuan Kabinet Saudi yang dipimpin Raja Salman, Al-Shabanah memperingatkan bahwa "tindakan seperti itu (membicarakan politik) tidak akan diterima dengan cara apa pun, semua langkah yang diperlukan akan diambil untuk mencegahnya, dan peraturan akan diterapkan terhadap siapa pun yang melakukan ini," katanya seperti dilaporkan Saudi News Agency yang dikelola pemerintah Saudi, dikutip Kamis 18 Juli 2019.
Kabinet mendesak jemaah haji untuk "menjauhkan diri dari segala sesuatu yang mengganggu haji dan ketenangannya," ujarnya, dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Rabu 10 Juli 2019.
Pernyataan Saudi itu muncul kurang dari seminggu setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menulis di akun Twitter-nya, bahwa umat Muslim seharusnya tidak boleh dilarang berbicara atau menghindari (bicara) politik selama musim haji.
"Di antara kesalahan besar adalah bahwa mereka mengatakan jangan mempolitisasi haji," Khamenei men-twitt Rabu lalu.
Ayatollah Khamenei mengatakan haji adalah manifestasi dari penyerahan dan kerendahan hati di hadapan Tuhan, itu juga memiliki faktor sosial persatuan, persaudaraan, dan harmoni. Terlebih lagi haji menampilkan kebaikan moralitas jamaah.
Menurutnya, menciptakan persatuan adalah masalah politik. Mendukung dan membela kaum tertindas di dunia Islam, seperti negara-negara Palestina dan Yaman, adalah masalah politik, tepatnya berdasarkan pada ajaran Islam dan itu kewajiban.
Ali Khamenei menegaskan, haji merupakan tindakan politik dan tindakan politik ini identik dengan kewajiban agama. Bahwa mereka (Saudi) melarang tindakan-tindakan politis semacam itu sendiri juga merupakan langkah politis, kecuali tindakan yang anti-agama.
"Bahwa mereka mengatakan Anda tidak punya hak untuk berbicara menentang AS (Amerika Serikat) itu merupakan tindakan politik setan," katanya.
Lebih lanjut Ia mengatakan kepada penyelenggara dan pejabat organisasi haji Iran, bahwa pemerintah Saudi memikul tanggung jawab utama. Di antara tanggung jawab mereka adalah memberikan keamanan bagi para jamaah haji, tetapi mereka tidak menciptakan suasana aman. Saat para jamaah haji berada di Mekah dan Madinah, mereka harus memperlakukan jamaah haji dengan semestinya, penuh kehormatan, dan dengan hormat, karena mereka adalah tamu-tamu Tuhan, Yang Maha Penyayang.
Advertisement