Jam Malam 24 Jam di Kota Mekah dan Madinah
Arab Saudi telah memberlakukan jam malam 24 jam di Mekah dan Madinah mulai hari ini, untuk memperluas langkah-langkah memerangi virus corona.
Kementerian Dalam Negeri Saudi menetapkan pengecualian bagi pekerja penting dan bagi penduduk yang membeli makanan dan yang pergi untuk mendapatkan perawatan medis. Mobil hanya diperbolehkan membawa satu penumpang, lapor Aljazeera.
Saudi mengatakan kepada umat Islam untuk menunggu rencana haji di tengah krisis coronavirus
Raja Salman bin Abdulaziz menawarkan untuk membayar perawatan pasien coronavirus.
Arab Saudi telah mencatat penduduk positif corona sebanyak 1.885, dengan 21 orang meninggal, terbanyak di Dewan Kerjasama Teluk yang beranggotakan enam negara masing-masing Qatar, Kuwait, Oman, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Arab Saudi juga telah menghentikan penerbangan internasional, menghentikan ziarah Umrah sepanjang tahun, menutup sebagian besar tempat-tempat umum, dan sangat membatasi pergerakan penduduk.
Di TV pemerintah, Menteri Haji dan Umrah, Mohammed Saleh Benten, meminta umat Islam untuk menunda persiapan untuk ibadah haji tahun ini yang dijadwalkan jatuh pada akhir Juli.
Sekitar 2,5 juta peziarah dari seluruh dunia biasanya berduyun-duyun ke kota-kota Mekah dan Madinah untuk ritual selama seminggu. Ziarah juga merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi Kerajaan Arab Saudi.
Provinsi penghasil minyak Qatif di timur, tempat kasus virus korona pertama dilaporkan, telah ditutup selama hampir empat minggu.
Pergerakan penduduk untuk masuk dan keluar Kota Riyadh, Mekah, Madinah, dan Jeddah amat dibatasi.
Beberapa lingkungan di Mekah dan Madinah sudah ditutup penuh, tetapi di kota-kota lain jam malam berlangsung dari jam 3 sore sampai 6 pagi. Hanya khusus Kota Mekah dan Madinah jam malam berlangsung 24 jam hingga batas waktu yang belum ditentukan. (nis)
Advertisement