Jam Kerja 996, Perbudakan Modern China
Di China seseorang bekerja mulai pukul 9 pagi sampai 9 malam selama 6 hari, atau dikenal dengan jadwal kerja 996. Pendiri Alibaba Group, Jack Ma mempopulerkan jam kerja 996 ini. Beberapa perusahaan teknologi raksasa lainnya yang menerapkan jam kerja 996 adalah Pinduoduo, Kuaishou hingga raksasa telekomunikasi Huawei Technologies Co.
Menurut South China Morning Post, praktik 996 sebenarnya legal menurut undang-undang ketenagakerjaan Cina. Pekerja diperbolehkan lembur tiga jam sehari dengan jeda istirahat selama satu jam, sehingga total jam kerja 12 jam dalam satu hari. Namun, patut dicatat bahwa perusahaan juga harus mematuhi batas maksimal kerja lembur, yaitu 36 jam sebulan. Praktiknya, jam kerja 996 justru memicu kelelahan fisik dan mental hingga menyebabkan kematian.
Kini, pemerintah China menindak tegas perusahaan yang menerapkan sistem kerja 996. Hal ini dianggap sebagai salah satu tindakan razia yang dilakukan pemerintah di bawah komando Presiden Xi Jinping untuk membatasi ruang gerak perusahaan teknologi maupun bosnya.
Terlebih sudah ada beberapa kasus di mana pegawai meninggal dunia setelah kelelahan dengan jam kerja 996. Januari silam, raksasa e-commerce Pinduoduo dikecam setelah seorang pegawainya dilaporkan meninggal mendadak karena terlalu keras bekerja.
Kasus lainnya, seorang pengembang Tencent pingsan dan meninggal saat berjalan dengan istrinya yang sedang hamil. Seorang wakil pemimpin redaksi forum online Tianya berusia 34 tahun juga mengalami serangan jantung fatal di stasiun kereta bawah tanah Beijing. Seorang karyawan berusia 25 tahun di produsen drone DJI juga meninggal karena serangan jantung.
Sistem kerja 996 alias perbudakan modern pengusaha China ini pun telah mendapatkan banyak keluhan dan protes dari buruh sejak lama. Namun, tetap saja masih banyak perusahaan teknologi China yang menerapkan jam kerja 996. Perusahaan menilai jam kerja panjang adalah suatu kerja keras untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis.
Berikut ini infografis 996 perbudakan modern ala China:
Advertisement