Tanah Tak Bertu(h)an, Jalur Gaza Membara
Ketegangan memuncak menyusul serangan Hamas ke Israel. Suasana perang tak bisa dihindarkan.
Suatu laporan tentang serangan terhadap konvoi kendaraan menuju Gaza selatan mengemuka pada Jumat (13 Oktober 2023). Mobil-mobil itu memuat warga sipil yang melarikan diri dari Gaza utara setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan perintah evakuasi.
Video yang menunjukkan peristiwa setelah insiden di tempat kejadian muncul tak lama kemudian.
Serangan itu terjadi di jalan Salah-al-Din, yang merupakan salah satu dari dua jalur evakuasi dari Gaza utara ke selatan.
Video versi panjang dari insiden tersebut terlalu gamblang untuk ditampilkan. Para pria tampak berlari menuju truk sambil meneriakkan doa dan meratap di utara yang dipenuhi asap. Sirene dan alarm mobil menderu-deru.
Saat kamera mendekat ke truk, dampak dari insiden itu tampak jelas. Mayat-mayat yang hancur berserakan di mana-mana.
Belakangan, tubuh anak kecil - seorang bocah laki-laki, mengenakan celana pendek dan kaos oblong - terlihat tergeletak di atas truk, kepalanya menoleh dengan canggung ke arah kamera.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 70 orang tewas dalam insiden ini, dan menyalahkan Israel atas serangan tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan saat ini sedang menyelidiki insiden ini, namun menegaskan Hamas mencegah warga sipil meninggalkan Gaza bagian utara.
Berikut renungan dari sejumlah kalangan, di antaranya, Dr Asep Salahuddin, Rektor Institut Agama Islam Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, yang menulis "Tanah Tak Bertu(h)an", dilanjut penjelasan hal ihwal Jalur Gaza berjudul "Penjara Bernama Jalur Gaza", yang menegangkan.
Tanah Tak Bertu(h)an
Tanah yang dijanjikan
Menjadi gurun kutukan
Di dinding ratapan
Di Aqsha:
Doa dipanjatkan tergesa gesa
Moyang Ibrahim termangu
Tiga keluarga samawi tak henti bersengketa
Sambil merapalkan ayat yang kuasa
Mengenang sirah anbiya
: tanah yang kehilangan akta
Mungkin sertifikatnya masih tersimpan di surga atau jatuh terbakar di bara neraka
Penjara Bernama Jalur Gaza
Gaza kerap disebut sebagai penjara dunia. Bahkan neraka dunia. Disebut demikian, karena kawasan yang terletak di pantai timur Laut Tengah sangat menyiksa. Tertutup dari dunia luar. Karena aksesnya terkunci dua negara yang berbatasan yakni Mesir dan Israel.
Untuk bisa ke luar dan masuk kembali ke negaranya, penduduk Jalur Gaza harus melalui pemeriksaan yang super ketat di pos penjagaan militer. Apalagi dalam keadaan krisis bersenjata, bantuan kemanusiaan pun harus berizin bahkan sangat mungkin ditutup.
Perang Saudara
Penderitaan yang panjang bangsa Palestina sebagai mata rantai sejarah konflik yang tak terputus.
Jalur Gaza yang pernah dikuasai Israel saat Perang Enam Hari pada 1967. Tetapi 1993 kemudian dikuasai Otoritas Nasional Palestina itu malah didera perang saudara. Sejak terjadi konflik 2006 bersenjata dua faksi serumpun yakni Hamas versus Fatah menjadi alasan Mesir dan Israel melakukan blokade di perbatasan.
Terpadat
Luas total Jalur Gaza hanya 365 km persegi. Panjang 41 kilometer dan lebar 12 kilometer. Kota sekecil itu dihuni sekitaran 1,7 juta jiwa. Kota ini dikelompokkan sebagai kota terpadat dunia. Juga sangat miskin. Mayoritas penduduknya Jalur Gaza muslim Sunni.
Perkembangan Islam terjadi sejak 635 Masehi dan pernah menjadi bagian dari imperium Kesultanan Utsmaniyah sebelum dikuasai Inggris pada Perang Dunia I dan dimasukkan ke dalam wilayah "British Mandate of Palestine".
Kota kecil ini menjadi kantong kemiskinan tak pernah membaik. Bank Dunia memerkirakan perekonomian akan stagnan selama konflik berlanjut dan menjadi kota dengan pengangguran mencapai hampir 75 persen sejak 2019. (Ridhazia)
Pesan Imam Syafii
Di antara imam mazhab, Imam Syafii pernah mengingatkan kepada penganutnya:
Jika kamu ingin hidup selamat dari gangguan; jika kamu ingin keberagamaanmu terpenuhi dengan baik; jika kamu ingin kehormatanmu terjaga, maka jangan kamu umbar aib orang lain. Kamu punya aib dan orang lain punya mulut (jari).
Jika matamu melihat aib orang lain, biarkan saja. Katakan pada matamu: orang lain juga punya mata.
Bergaul lah dengan rendah hati. Maafkan mereka yang menyakiti. Bela lah dirimu dengan cara yang baik!
Demikian Imam Syafii.
KH Husein Muhammad menyampaikan doa duka atas peristiwa kemanusiaan yang terjadi di tanah Palestina itu.
Doa
Aku sangat berharap yang mulia para habaib, para ulama dan para spiritualis di negeri muslim terbesar ini, yang do'a-doanya diyakini publik maqbul atau mustajab, untuk berdoa kepada Allah agar perang Hamas vs Israel yang tengah berlangsung, berhenti dan mereka sepakat untuk damai selama-lamanya. (14.10.23/HM)
Advertisement