Jalankan Liga 3, PSSI Jatim Butuh Rp5,2 Miliar
Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Jatim menganggarkan Rp5,2 Miliar untuk menjalankan kompetisi Liga 3 Jawa Timur 2021.
“Untuk satu tahun ke depan kami menganggarkan Rp5,2 miliar untuk operasional organisasi dan kompetisi Liga 3, dan kelompok umur. Dari mana uangnya? Tentunya kami akan cari bersama dari komersialisasi kompetisi yang nantinya digelar PSSI Jatim. Insya Allah semua bisa tercapai,” kata Wakil Ketua PSSI Jatim, Amir Burhannudin, saat membacakan program kerja PSSI Jatim tahun 2021 secara virtual, Senin, 16 Juni 2021.
Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh UB menjelaskan, besarnya anggaran ini tak lain untuk pemenuhan kebutuhan protokol kesehatan dalam Liga 3 Jatim serta berbagai program lain.
Misalnya sesuai program yang sudah berjalan sejak 2017 periode awal sebagai ketua, pendaftaran Liga 3 tetap gratis. Hanya saja, kini bertambah untuk memenuhi kebutuhan prokes. Terutama biaya swab tes antigen kepada seluruh yang terlibat.
Ahmad Riyadh tak mengeluh dari mana harus mencari dana sebesar itu, karena saat ini sudah ada beberapa sponsor yang siap mendukung jalannya Liga 3 Jatim.
Kalau Liga 1 pasti digelar 27 Agustus, kita akan langsung running persiapan Liga 3. Bisa jadi lebih cepat dari rencana semula, atau sebelum November sudah bisa tergelar dengan menggandeng pihak ketiga atau sponsor. Karena sudah ada calon sponsorship yang akan mengucurkan dana bila Liga 3 Jatim kick off,” kata Riyadh.
Tak hanya itu, agenda lainnya adalah perubahan nama klub anggota. Mereka yang sudah mengirimkan pengajuan perubahan nama seperti Cahaya Muda Pamekasan menjadi Cahaya Madura Muda, Putra Jombang menjadi Putra Sidoarjo FC, Persema 1953 menjadi AFA Syailendra, Sumbersari FC menjadi NZR Sumbersari.
Selain agenda tersebut, ada agenda tambahan pada kongres tahunan kali ini adalah pengesahan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) Jawa Timur.
“Dalam kongres ini hanya mengesahkan wadahnya saja. Untuk personelnya, PSSI Jatim akan mengumpulkan seluruh pelatih di Jatim dari segala tingkatan. Nanti mereka sendiri yang akan menentukan susunan kepengurusannya,” ujar Riyadh.
Agenda tambahan berikutnya, yaitu memperpanjang moratorium pendaftaran klub baru selama dua tahun ke depan. Sehingga klub baru yang ingin mendaftarkan harus menunggu hingga tahun 2023 untuk bisa menjadi klub anggota PSSI Jatim.
Selain membahas sejumlah agenda tersebut, pada kongres tahunan kali ini juga dilakukan pengenalan pengurus, karena pengurus PSSI 2021-2025 baru saja terpilih.
Advertisement