Jalan Tol Trans Jawa-Sumatra 1.277 Km, Berapa Rest Areanya?
Berapa panjang jalan tol Trans Jawa dan Sumatra yang sudah beroperasi sekarang? Total 1.277 kilomater dari total jalan tol sepanjang 1.503 dari dua ruas jalan bebas hambatan yang melewati dua pulau tersebut.
Dari tol yang sudah beroperasi itu ada 78 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) alias rest area untuk Trans Jawa. Sedangkan dari 281 kilometer Trans Sumatra yang telah beroperasi terdapat 18 Rest Area.
Data tersebut diungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (24/7/2019). Rapat yang dipimpin Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis itu mengevaluasi pelaksaan Mudik Lebaran 2019.
Basuki menjelaskan, dari total Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 1.000,7 km, dengan ruas yang sudah operasional sepanjang 996 km dan sisanya fungsional sepanjang 4,7 km, terdapat sebanyak 78 unit Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area.
"Sebanyak 56 unit rest area telah beroperasi penuh dan 22 unit sisanya masih dalam proses konstruksi. Tahun depan sudah akan kita operasikan seluruhnya," katanya.
Sementara untuk di Jalan Tol Trans Sumatera, dari total 503 km jalan tol yang operasional dan fungsional, tersedia 18 rest area di ruas yang operasional sepanjang 281 km dan disiapkan Tempat Istirahat Sementara (TIS) pada jalan tol yang masih fungsional sepanjang 222 km.
Keberadaan rest area menjadi bagian dari standar pelayanan jalan tol yang sangat penting dalam mendukung aspek keselamatan dan kenyamanan berkendara di Tol. Tuntutan pelayanan TIP meningkat terutama pada masa hari libur Lebaran, Natal dan Tahun Baru.
Basuki menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi, dua hal tengah disiapkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan rest area agar pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2020 dapat berjalan lebih baik. Salah satunya memperlebar jalur masuk menuju lokasi rest area untuk menghindari terjadinya kemacetan.
"Untuk menghindari kemacetan kendaraan yang mengantri masuk ke dalam rest area, diperlukan pelebaran jalan dari jarak 2 km sebelum rest area, tanpa mengganggu jalur utama," ujar Basuki.
Ia juga mengatakan untuk memperpendek waktu tinggal pemudik di dalam rest area, sejumlah fasilitas seperti toilet portabel akan diperbanyak. "Rencananya selama arus mudik dan balik Lebaran juga akan dilakukan penutupan sementara sejumlah commercial shop agar pengguna rest area tidak berlama-lama di situ," ujarnya.
Selain terkait penataan pemanfaatan rest area, Basuki juga optimis pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran pada tahun depan akan lebih baik dari tahun ini karena Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) akan rampung dan beroperasi dalam waktu dekat.
"Insya Allah Tol Japek Elevated sudah akan selesai dan bisa diresmikan pada November 2019 ini. Mudah-mudahan bisa memperlancar arus lalu lintas pada ruas Jakarta-Cikampek. Karena di bagian atas sudah bisa empat lajur," tutur Basuki.
Hadir pula dalam Raker yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Korps Lalulintas (Korlantas) Polri Irjen Pol Refdi Andri, Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Bagus Puruhito dan Dirut PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani.
Turut mendampingi Basuki, Direktur Jenderal Bina (Dirjen) Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto, Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin, Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Eko Djoeli Heripoerwanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Direktur Perumusan Kebijakan dan Evaluasi Herry Trisaputra Zuna, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Reni Ahiantini, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (*)