Jalan Sudah Mulus, Bupati Hendy Bakal Kembangkan Wisata Bandealit
Bupati Jember Hendy Siswanto hadir dalam kegiatan bakti sosial peduli Bandealit, di SDN Andongrejo 03, Sabtu, 27 Juli 2024. Kegiatan baksi sosial itu terlaksana atas inisiasi komunitas relawan Ben-Saromben.
Bakti sosial itu berlangsung mulai tanggal 27-28 Juli 2024. Sejumlah OPD membuka pelayanan di lokasi tersebut, mulai dari Dinas Koperasi dan UMK, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Seluruh masyarakat Bandealit bisa menikmati layanan kesehatan gratis. Tak kalah penting juga ada pelayanan adminduk. Masyarakat Bande Alit yang belum memiliki KTP atau KK bisa memanfaatkan pelayanan tersebut.
Hendy Siswanto dalam sambutannya menyampaikan, adminduk merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh masyarakat Jember. Salah satunya berfungsi untuk mengakses pelayanan dari Pemerintah Kabupaten Jember
Seperti bansos dan pengobatan gratis. Cukup membawa KTP, masyarakat Jember bisa menikmati layanan kesehatan secara gratis.
Setiap penerima manfaat bansos hingga pelayanan kesehatan gratis wajib melampirkan KTP dan KK. Jika tanpa melampirkan itu, maka penyaluran bantuannya akan menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan.
“Masyarakat yang memiliki KTP jember bisa berobat secara gratis, tidak perlu bayar. Termasuk operasi jantung juga gratis, dibiayai Pemkab Jember,” tuturnya.
Di hadapan warga, Hendy juga menyampaikan bahwa program pembangunan jalan di Bandealit masuk dalam program utama Pemkab Jember. Salah satu alasannya, karena sejak dulu warga Bandealit belum pernah menikmati pembangunan berupa akses jalan yang layak.
Dengan adanya jalan yang sudah mulus itu, Hendy berharap dapat memberikan dampak positif bagi Bandealit. Apalagi pembangunan jalan juga diikuti oleh pembangunan gedung SD dan SMP. Dalam waktu dekat, Pemkab Jember juga akan memasang penerangan jalan umum.
Dengan adanya infrastruktur yang baik, Hendy berharap tidak ada lagi warga Bandealit yang tidak sekolah dengan alasan medan dan jarak yang cukup jauh.
“PJU penerangan jalan di sini. Minta tolong kalau mati laporkan agar bisa diperbaiki,” pintanya.
Hendy juga berpesan kepada masyarakat agar memastikan putra-putrinya menyelesaikan program wajib belajar. Hendy mewanti-wanti para orang tua tidak menikahkan putrinya yang belum cukup umur.
Sebab, pernikahan saat anak belum matang rawan berujung perceraian. Ujung-ujungnya pihak perempuan yang dirugikan.
Lebih jauh Hendy menjelaskan terkait rencana pengembangan wisata Bandealit. Pemkab Jember melalui Dinas Koperasi dan UMKM Jember dan Dinas Pariwisata akan memberikan pendampingan terhadap warga Bandealit.
Masyarakat Bandealit akan mendapatkan pendampingan terkait pengembangan rumah sebagai homestay. Rumah-rumah warga nantinya akan dipoles oleh Pemkab Jember sehingga dapat menarik wisatawan bermalam di rumah-rumah warga itu.
Selain itu, masyarakat juga akan diberikan pembinaan terkait pengembangan UMKM, khususnya kuliner. Sehingga masyarakat nantinya dapat mengembangkan usahanya secara profesional
“Nanti dari Dinas Koperasi dan UMKM dan Dinas Pariwisata akan mengajari masyarakat Bandealit berjualan UMKM. Kita siapkan, tetapi harus berjualan yang benaran. Sedangkan rumah warga yang berada di dekat pantai akan dijadikan home stay. Nanti Pemkab Jember akan membantu memperbaiki,” jelasnya.
Hendy berharap pembangunan infrastruktur di Bandealit jangan sampai disalahgunakan. Jalan yang sudah mulus jangan sampai dijadikan arena balapan. Jalan yang mulus juga jangan sampai dimanfaatkan untuk mempermudah melakukan aksi pencurian kayu.
“Mari kita jaga bersama Bandealit dan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) jangan sampai ada pohon hilang. Pemkab Jember memperbaiki jalan bukan untuk mempermudah mencuri pohon. Saya tidak rela kalau ada warga Jember jadi pencuri kayu,” pungkasnya.