Jalan Rungkut Berlubang Karena Truk, Dewan Protes ke Pemkot
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni melancarkan protes keras ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, khususunya ke Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP Surabaya. Bagaimana tidak, wilayah Kali Rungkut yang merupakan Dapilnya, banyak jalan yang berlubang.
Protes pria yang akrab disapa Toni ini didasari oleh keresahan warga Rungkut yang terganggu aktivitasnya karena jalan berlubang akibat lalu lalang kendaraan berat sejenis dump truck di wilayah tersebut pada jam-jam sibuk atau rush hours.
Padahal, kendaraan berat hanya boleh beroperasi di malam hari saat aktivitas warga tak banyak. Jika pagi hari atau jam sibuk akan mengganggu warga, utamanya bagi anak-anak sekolah yang ingin menyeberang jalan. Mereka ketakutan karena dump truck yang lalu lalang.
Maka itulah, Toni meminta Dishub dan Satpol PP Kota Surabaya segera melakukan razia terhadap dump truck yang sering lalu lalang di daerah Kali Rungkut menuju Nginden, Panjang Jiwo, SIER dan Jemursari.
“Nggak karuan itu, sekali lewat itu bisa 5-7 dump truck lho di situ. Makanya saya minta Dishub dan Satpol PP untuk razia mereka,” kata Toni, Senin 9 Maret 2020 di DPRD Kota Surabaya.
Ia mengatakan, selama ini daerah Kali Rungkut jarang sekali dilewati oleh truk-truk bertonase tinggi. Maka dari itu, berdasarkan ketentraman dan ketertiban (Trantib), Dishub dan Satpol PP memiliki kewenangan untuk melakukan razia.
Menurutnya, razia tersebut wajib dilakukan untuk mengetahui apakah jalan yang menghubungkan Rungkut Kidul dan Panjang Jiwo itu memang boleh dan bisa dilewati dump truck dengan tonase tinggi.
Toni mengaku, beberapa kali warga Rungkut Kidul dan Rungkut Lor menyampaikan keluhan ke Komisi A dan dirinya tentang kondisi jalan di Kali Rungkut. Sebab, selain membayakan keselamatan warga dan anak-anak sekolah, sepanjang Jalan Raya Kali Rungkut kondisi jalannya sudah cukup rusak. Hal itu sangat berbahaya bagi pengendara, utamanya saat musim hujan seperti ini.
“Sekarang sudah tidak karuan, sudah rusak parah, aspalnya sampai mengelupas, belum lagi lubang di mana-mana, saat hujan turun lubang tertutup air, ini sangat bahaya kan bagi pengendara. Bisa membuat motor jatuh,” katanya.
Protes Toni bukan hanya kepada Dishub dan Satpol PP saja, ia juga protes ke Dinas PU Bina Marga yang bertanggung jawab atas mulus tidaknya jalanan di Kota Surabaya. Menurutnya, selama ini baik Dishub, Satpol PP hingga Dinas PU seakan melakukan pembiaran atas kerusakan di sepanjang jalan Kali Rungkut. Karena hingga saat ini, tidak ada tindakan tegas dari dinas-dinas terkait.
Ia menjelaskan, dua bulan lalu Dinas PU sempat melakukan perbaikan jalan, namun hanya tambal sulam saja, bukan pembongkaran secara masif. Karena tambal sulam itu, jalan baru tersebut tidak bertahan lama. Terlebih puluhan truk dengan tonase tinggi kerap kali lalu lalang.
“Kesannya membiarkan dan menutup mata. Ya saya minta sebelum terjadi apa-apa, segera ditindak. Harus diingat, hal itu sangat merugikan warga yang merupakan pembayar pajak. Pajak mereka yang digunakan untuk perbaikan jalan itu. Sementara berapa sih pajak dari aktivitas dump truck itu, jangan-jangan mereka itu tidak bayar pajak,” pungkasnya.
Advertisement