Jalan Ruhani, Sebab Sampai dan Taubat Dzun Nun
Kisah-kisah ruhani kaum beriman menjadi keteladanan bagi umat Islam di zaman kini. Sebagaimana dikisahkan dalam Kitab An-Nawadir berikut.
Dikatakan kepada Dzun Nun, “Apa yang menyebabkan engkau bertaubat?”
“Aku bertaubat karena pada saat itu, aku keluar dari Mesir menuju beberapa daerah. Di sebagian perjalanan, aku tidur di tanah lapang. Tiba-tiba, aku dikagetkan oleh burung Oanbarah buta yang menjatuhkan sarangnya.
Sarang burung itu pecah, dan keluarlah dua piring. Salah satunya dari perak, sementara yang lain dari emas. Di dalam piring satu terdapat biji wijen, sementara di piring yang lain terdapat air. Kemudian, burung tersebut memakan biji wijen dan meminum air.
Peristiwa itu meninggalkan bekas yang amat dalam sehingga aku bertaubat kepada-Nya dan selalu mengetuk pintu taubat-Nya. Kemudian, Dia menerima taubatku.”
Dikatakan bahwa Allah SWT membagi umat ke dalam lima macam, yaitu ulama, orang zuhud, pejuang, pejabat, dan pedagang. Ulama adalah pewaris para nabi, orang zuhud adalah raja bumi, pejuang adalah penolong agama Allah SWT, pejabat adalah penjaga Allah SWT atas makhluk, dan pedagang adalah orang kepercayaan Allah SWT.
Apabila ulama tamak mengumpulkan harta, maka dengan siapa petunjuk akan dicari? Apabila orang zuhud riya, maka siapa yang akan diikuti? Apabila pejuang berlaku curang, maka dengan siapa kemenangan akan diperoleh?
Ketika pedagang berkhianat, maka dengan siapa kepercayaan akan diletakkan? Apabila penggembala seperti serigala, maka dengan siapa hewan piaraan dijaga? Maka, tidak ada daya dan kekuatan, selain milik Allah SWT.
Sebagian berkata, “Manusia diciptakan dalam beberapa golongan, yaitu golongan berdakwah, golongan beribadah, golongan penolong, golongan pencari penghidupan, dan golongan pemimpin. Selain mereka, adalah pengacau yang membuat keruh air, membuat mahal harga, dan menyempitkan jalan. Para pengacau itu terbagi dalam dua golongan, yaitu orang-orang yang hina dan orang-orang yang rendah.”
Semoga kita mendapatkan maghfirahNya Aaminn.
Dzikir Pagi
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Advertisement