Malam Ini, Jokowi Resmikan Garuda Wisnu Kencana
Presiden Joko Widodo, malam nanti, meresmikan patung raksasa Garuda Wisnu Kencana di kawasan Cultural Park GWK, Ungasan, Jimbaran Bali. Ia dijadwalkan ke pulau dewata setelah menghadiri Temu Kangen Kagama di Jakarta Convention Center.
Sesuai undangan yang diterima ngopibareng.id, Presiden akan memberikan sambutan dan sekaligus meresmikan patung yang akan menjadi destinasi baru di Bali. Rangkaian perismian akan berlangsung mulai pukul 16.00 sampai 20.50 WITA.
Patung ini dirancang mulai era Presiden Soeharto dan baru selesai dibangun pada era Presiden Joko Widodo. Pembangunannya perlu waktu panjang. Sampai 28 tahun.
Pembangunan Garuda Wisnu Kencana bermula dari gagasan Nyoman Nuarta bersama Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave, dan Gubernur Bali Ida Bagus Oka, serta Menteri Pertambangan dan Energi Ida Bagus Sudjana, sekitar tahun 1989. Awal tahun 1990, rencana itu dipresentasikan ke Presiden Soeharto, dan disetujui.
Peletakan batu pertama pembangunan Cultural Park GWK di Bukit Ungasan Jimbaran ini dilakukan tahun 1997. Pembuatan keping-keping GWK melibatkan ratusan seniman. Dan sekitar 120 seniman turut mengerjakan pemasangannya di Bali.
Lokasi tempat dibangunnya Cultural Park GWK adalah bekas lahan penambangan kapur liar. Namun, sudah tidak produktif lagi. Lahan ini pun ditinggalkan dalam keadaan yang kurang baik.
Patung GWK memiliki tinggi 121 meter dari permukaan tanah. Atau 271 meter dari permukaan laut (dpl). GWK pun digadang menjadi salah satu patung tertinggi dunia bersanding dengan patung Spring Temple Buddha China, The Laykyun Sekkya Buddha Myanmar, Patung Liberty Amerika Serikat, Ushiku Daibutsu Jepang, The Motherland Calls Rusia, dan Christ the Redeemer Brazil.
Patung ini diyakini akan menaikkan citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas. Tentunya siapapun harus bersama-sama menjaganya. Mengingat Bali adalah daerah pariwisata yang sangat terkenal di dalam maupun luar negeri.
Belakangan GWK menjadi lokasi favorit wisatawan. Berbagai event akbar juga terselenggara di sini. Mulai dari festival musik Soundrenaline hingga Torch Relay Asian Games 2018.
Patung yang terbuat dari baja ini rencananya akan menjadi tempat gala dinner event akbar Annual Meeting IMF-Bank Dunia yang diikuti 13.000 peserta dari 189 negara di Nusa Dua, Oktober 2018 mendatang.
Marketing Communication (Marcom) Head GWK, Lucky Martaguna, pada Jumat, 14 September 2018, mengungkapkan, saat ini yang sedang dilakukan persiapan untuk IMF adalah penataan landscape, sementara untuk venue dan persiapan lainnya sudah rampung.
Penataan landcape akan disesuaikan dengan instruksi dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat melakukan kunjungan terakhir 8 Agustus lalu. Dikatakan, saat ini tak ada lagi pekerjaan yang berkaitan dengan konstruksi patung baja yang memiliki bobot hingga 3.000 ton ini.
Sementara untuk fasilitas penunjang seperti jalan, lampu, dan tempat parkir kata dia, saat ini tengah dilakukan pembenahan. Saat ini, semua pengerjaannya sudah memasuki tahap perampungan. Dia memastikan saat IMF nanti semuanya sudah rampung.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya, menyambut antusias rampungnya pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana ini. Menurutnya, GWK akan menjadi kebangaan baru.
“Jadikanlah patung GWK beserta kawasan ini dikenal sebagai salah satu ikon Indonesia yang mendunia. Sehingga, mampu menarik lebih banyak wisatawan,” ujarnya.
Menpar pun menyampaikan apresiasinya terhadap sang penggagas, Nyoman Nuarta. “Saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Yayasan Garuda Wisnu Kencana, khususnya Bapak Nyoman Nuarta dan seluruh pihak terkait yang sudah berhasil merampungkan pembangunan patung ini,” katanya.
Menpar menyebut pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana merupakan wujud nyata dari komitmen para seniman yang terlibat. Khususnya untuk mempromosikan pariwisata Indonesia ke kancah Internasional.
“Kita berharap keberadaan patung ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan sejalan dengan target 20 Juta wisatawan mancanegara dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara pada tahun 2019,” paparnya. (frd)
Advertisement