Raya Gubeng Belum Beroperasi Maksimal Hingga Tahun Baru
Hingga malam pergantian tahun nanti, Jalan Raya Gubeng Surabaya yang ambles belum bisa dioperasionalkan maksimal. Ketidakmaksimalan itu lantaran turap baja atau steel sheet pile (SSP) membutuhkan waktu pemasangan yang panjang.
Pernyataan ini disampaikan langsun Wakil Koordinator PT Nusa Konstruksi Engineering (NKE) Deni Bastria ditemui ngopibareng.id di lokasi, Kamis 27 Desember 2018.
SSP berukuran 40 centimeter dan panjang 18 meter itu pun, kata dia, bisa memakan waktu 5 hari sampai seminggu untuk pemasangannya. Bahkan, kata Deni, itu pun sifatnya hanya sebagai penahan sementara atau temporary.
"Turap baja yang diperuntukkan untuk temporary bisa menahan tanah, tapi ini sifatnya betul-betul temporary, kita (kerjakan) kira-kira 5 hari," ujar dia.
Cepat lambat pemasangannya pun tergantung dari keras tidaknya tanah yang bakal dipasangi SSP di sisi barat jalan tersebut. Ia mengaku, pihaknya pun telah menyiapkan alat berat vibro.
"Iya 5 sampai 7 hari,tergantung dia nanti ada batu nggak, kalau nggak ada batu dia agak lebih cepat, tapi kalau ada batu dia akan (lama), karena kita pakai vibro kita gak bisa pakai hammer," ujar Deni.
Deni menyebut, pengerjaannya juga akan dikebut NKE selama 24 jam nonstop, hal itu sesuai dengan imbauan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"24 jam iya, imbauannya beliau begitu, kami juga saya juga mohon izin untuk yang nimbun juga, jadi karena kami rencana pingin kita akan timbun semua pak, supaya lebih aman, dari sisi kami pelaksana kita akan timbun ulang," kata dia.
Maka, selama pemasangan itu pula, di jalan Raya Gubeng Surabaya, yang baru bisa dilalui adalah dua lajur disisi timur saja.
Hal itu bakal ditentukan oleh, komite kemanan konstruksi Kementerian PUPR, yang melihat langsung berapa lajur nanti yang akan bisa di lalui.
"Kalau komote ini bilang bahwa dua lajur, berarti ya cukup dua lajur, tapi kalau empat lajur mau dipakai ya terganrung komite, karena kami pelaksana saja," pungkas Deni. (frd)