Jakarta Bajir, Anies Baswedan Sebut Akibat Curah Hujan Ekstrem
Pagi hari ini sejumlah wilayah DKI Jakarta dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur Ibu Kota sejak Jumat malam-Sabtu pagi, 19-20 Februari 2021. Berdasarkan aplikasi Jakarta Kini alias Jaki, per pukul 08.51 WIB pagi ini tercatat ada 71 RW di wilayah Jakarta Selatan, Timur, dan Barat yang tergenang banjir. Ketinggiannya pun beragam, mulai dari 31 sentimeter (cm) sampai lebih dari 150 cm.
Sejumlah jalan tol, seperti Jalan Tol Jakarta- Cikampek, Jakarta-Tangerang, Jagorawi, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol JORR Pondok Ranji-Serpong, serta Jalan Tol JORR Seksi S tergenang banjir. PT Hutama Karya sebagai pengelola Jalan Tol JORR Seksi S menutup beberapa gerbang tol akibat adanya genangan air dan longsoran lereng, seperti GT Kampung Rambutan, GT Gedong 2, GT Lenteng Agung 2, GT Ciputat 1, GT Pondok Pinang, GT Fatmawati 1, dan GT Ampera 1 hingga pukul 12.00 WIB.
Hutama Karya juga telah menerjunkan tim untuk mengevakuasi pengendara yang terjebak di sejumlah ruas jalan tol yang tergenang banjir. Adapun PT Jasa Marga, lewat keterangan tertulisnya, mengatakan tengah menindak lanjuti beberapa titik genangan di ruas jalan yang mereka kelola.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mengunjungi Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat. Kedatangan Anies Baswedan bersama jajarannya dalam rangka memantau kondisi tinggi muka air di lokasi tersebut.
Foto-foto kunjungan Anies Baswedan diunggah oleh akun Instagram resmi Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, @upkbadanairdlhdki pagi tadi.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, banjir terjadi akibat cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya. Mengutip data BMKG, curah hujan di Pasar Minggu mencapai 226 mm. Kemudian di Sunter Hulu curah hujan tercatat mencapai 197 mm dan di kawasan Halim mencapai 176 mm.
Sementara di Lebak Bulus mencapai 154 mm. Untuk diketahui, curah hujan di atas 150 mm termasuk dalam kategori ekstrem. "Selain wilayah di atas, wilayah lain di Jakarta juga rata-rata diguyur hujan dengan curah hujan sekitar 100 mm. Menurut BMKG, curah hujan di angka 100-150 mm masuk dalam golongan sangat lebat," terangnya.
Dengan curah hujan yang ekstrem atau sangat lebat ini, lanjut Anies Baswedan, drainase di Jakarta tak mampu menampung seluruh air yang akhirnya melimpah ke jalan dan permukiman warga.
BPBD Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mencatat, 193 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan, Timur, dan Barat banjir. Sebanyak 29 RW, terdiri dari 44 RT, terendam di Jakarta Selatan dengan ketinggian 40-150 sentimeter dan terdapat pengungsi sebanyak tujuh kepala keluarga dengan total 19 jiwa.
Sementara di Jakarta Timur, ada 50 RW, terdiri dari 143 RT, terendam dengan ketinggian 40-180 sentimeter, dan 372 KK dengan total 1.361 jiwa sedang mengungsi. Serta di Jakarta Barat sejumlah 4 RW dan 6 RT terendam.
Secara keseluruhan, sebanyak 193 RT dari total 30.470 RT yang terdampak. Dan jumlah pengungsi di seluruh DKI sebanyak 379 KK dengan total 1.380 jiwa.
Advertisement