Jajaki Produk Halal, Asosiasi Islam Cina Kunjungi Muhammadiyah
Delegasi Ethnic and Religious Commission and China Islamic Association menaruh perhatian pada model pengembangan produk halal. Untuk ini, delegasi asosiasi Muslim Cina itu menjajaki kerja sama dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Memang, soal mengembangkan produk halal menjadi perhatian serius Muslim di Cina. Delegasi yang datang dari asosiasi Muslim Cina, sekaligus mewakili komisi etnik dan agama Pemerintah RRC wilayah Guangdong tersebut ditemui Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bachtiar Effendi, Bendahara Umum PP Muhammadiyah Suyatno, dan unsur Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, belum lama ini.
Ketua delegasi, Wang Wenjie menyatakan keinginannya untuk menjalin kerjasama dalam bidang pengembangan produk halal, pertukaran pelajar, dan pengiriman da'i oleh Muhammadiyah. Wenjie menyatakan bahwa Pemerintah RRC memberi ruang yang luas dalam pengembangan ketiga hal tersebut.
"Melalui laboratorium Universitas Muhammadiyah, kita dapat meniru konsep Universitas Chulalangkorn Thailand yang mengembangkan masalah halal-haram bukan hanya di tataran fikih, tapi sampai di masalah sains," kata Bachtiar Effendi
Menanggapi Wenjie, Suyatno menyatakan hal yang positif. Beberapa universitas milik Muhammadiyah sendiri seperti UMY, UMM, UMS, UAD dan yang lainnya sudah menjalin kerjasama pertukaran pelajar dengan RRC.
"Kita melihat ada potensi untuk mengembangkan Islam melalui pertukaran pelajar," tegasnya, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Sabtu 29 September.
Senada dengan Suyatno, Ketua PP Muhammadiyah Bachtiar Effendi menyatakan Muhammadiyah siap bekerjasama dalam pengembangan produk halal yang kian lama semakin strategis.
"Melalui laboratorium Universitas Muhammadiyah, kita dapat meniru konsep Universitas Chulalangkorn Thailand yang mengembangkan masalah halal-haram bukan hanya di tataran fikih, tapi sampai di masalah sains," pungkas Bachtiar. (adi)