Jagonya Bertahan Itu Diego Simeone
Banyak pelatih hebat dengan capaian luar biasa di La Liga dari masa ke masa. Namun dalam satu dekade terakhir, La Liga punya pelatih jempolan pada diri Diego Simeone. Pelatih asal Argentina ini pantas mendapatkan apresiasi atas capaiannya selama membesut Atletico Madrid, terutama kemampuannya meramu pertahanan.
Sebanyak enam trofi Zamora yang diperoleh kiper Atletico, dua untuk Thibaut Courtois dan empat bagi Jan Oblak adalah bukti sahih bahwa Simeone adalah jagonya bertahan. Artinya, ia hanya dua kali gagal mendapatkan trofi itu dari delapan musimnya di Atletico.
Bahkan ketika gagal mendapatkan trofi Zamora, El Cholo masih menempatkan timnya di peringkat kedua dalam daftar tim dengan kebobolan paling sedikit dalam satu musim. Hal itu terjadi pada 2014-2015, dimana Atletico kebobolan 29 gol, dan hanya kalah dari Barcelona yang cuma kebobolan 21 gol. Barcelona sendiri menjadi juara dalam kampanye musim itu.
Musim lain di mana Atletico juga menempati urutan kedua dalam daftar tim dengan jumlah kemasukan paling sedikit terjadi pada musim 2019-2020. Kala itu Jan Oblak tercatat hanya kemasukan 27 gol, hanya kalah dari Thibaut Courtois yang mencatatkan 21 kebobolan. Madrid tampil sebagai juara La Liga.
Terlepas jumlah kebobolan mereka masih kalah dari Madrid, musim kemarin merupakan musim dengan prestasi terbesar. Pasalnya, Atletico saat itu kehilangan empat pemain penting di sektor pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir. Mereka adalah Juanfran, Filipe, Diego Godin dan Lucas Hernandez. Tapi faktanya, barisan pertahanan Atletico tetap kukuh.
Di musim ini, Simeone lagi-lagi membuktikan bahwa ia memang empunya meracik pertahanan. Hal itu bisa dilihat dari jumlah kebobolan Atletico yang hanya dua gol, saat bertemu Granada dan Osasuna. Angka itu merupakan yang paling sedikit dibanding lima besar La Liga 2020/2021.
Saat ini, hanya Real Sociedad, dengan empat gol dalam delapan pertandingan yang menjadi pesaing terdekat Atletico. Simeone pun harus segera mencarikan solusi atas permasalahan timnya jika tak ingin kehilangan trofi Zamora untuk ketiga kali. Karena, mereka kini belum memiliki pemain pengganti untuk Kieran Trippier dan Lodi. Kalau pun ada, kualitas mereka jauh di bawah keduanya.
Simeone juga harus mencari pemain anyar di bursa transfer Januari mendatang untuk menggantikan Manu Sanchez yang cedera sejak Maret. Saat ini, sang pengganti Mario Hermoso memang tampil baik, namun stok penggantinya masih kosong. Begitu juga dengan Jose Gimenez yang masih berkutat dengan cedera otot kakinya.