Jaga Stabilitas Pangan, Satgas Pangan Pantau Pasar
Satgas Pangan melakukan pemantauan distribusi dan ketersediaan bahan pangan di pasar. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya penimbunan ataupun aksi borong bahan sembako menyusul merebaknya wabah Covid-19. Langkah ini juga dimaksudkan untuk menjaga kestabilan harga sembako.
Kapolresta Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifuddin menyatakan, satgas pangan selama beberapa hari terakhir sudah memantau distribusi dan harga bahan pangan di pasar.
"Satgas pangan sudah turun ke pasar. Kita pantau untuk mencegah adanya penimbunan bahan sembako," tegasnya.
Arman Asmara menegaskan, setiap hari Satgas Pangan melakukan pendataan harga sembako. Harga sembako harian itu menjadi bahan laporan ke pusat dan sekaligus sebagai langkah monitoring harga berbagai jenis sembako di pasaran.
Arman Asmara menyebut, sejauh ini belum melihat adanya indikasi penimbunan. Secara sederhana, menurut Arman indikasi penimbunan itu bisa dilihat dari perbandingan harga dengan ketersediaan barang yang bersangkutan..
"Rumusnya kan kalau harganya naik ketinggian diduga ada penimbunan. Kalau misalnya harganya tidak terlalu signifikan naiknya tidak (tidak ada penimbunan), begitu," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bulog Divisi Regonal V Banyuwangi, Prima Agung menyatakan per hari kemarin stok Beras di Bulog Banyuwangi sebanyak 22.000 ton. Setiap harinya, rata-rata pengeluaran untuk kegiatan Ketersediaan Pasokan & Stabilisasi Harga atau Operasi Pasar sekitar 100-150 ton/hari.
"Kalau sesuai data tersebut ketahanan stok beras Bulog di Banyuwangi kurang lebih 6 Bulan ke depan masih aman,” tegasnya.
Prima Agung menambahkan, pertengahan April atau akhir April 2020 sudah mulai ada panen padi di wilayah Banyuwangi.
"Sehingga stok diperkiraan bertambah dengan adanya penyerapan di Panen yg akan datang," pungkasnya.